Hama ini muncul sebagai dampak kemarau panjang. Kami telah lakukan upaya penanggulangan, namun sebagian tanaman sudah terlanjur mati sehingga harus diganti,"

Tulungagung (ANTARA News) - Puluhan pohon bintaro yang menjadi vegetasi utama kawasan jalur hijau di Kota Tulungagung, Jawa Timur, rusak akibat diserang hama cabuk menyebabkan daun berguguran sehingga tanaman mudah mati.

"Hama ini muncul sebagai dampak kemarau panjang. Kami telah lakukan upaya penanggulangan, namun sebagian tanaman sudah terlanjur mati sehingga harus diganti," ujar Kabid Kebersihan dan Pertanaman Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Bina Marga dan Cipta Karya (PUPBMCK) Tulungagung, Dwi Hary Subagyo di Tulungagung, Selasa.

Tak hanya tanaman bintaro yang terpantau mengalami kerusakan atau mati akibat serangan hama cabuk, beberapa jenis tanaman lain pada kawasan jalur hijau juga mengalami nasib serupa.

"Mestinya saat ini sudah mulai turun hujan. Kemarau belum berakhir dan membuat tanaman rentan diserang penyakit, salah satunya cabuk," ujarnya.

Beberapa langkah penanggulangan yang saat ini dilakukan dinas PUPBMCK Tulungagung, yakni dengan rutin menyemprot tanaman bintaro maupun lainnya dengan obat tanaman.

Penyemprotan dilakukan malam hari ketika arus lalu lintas sepi, sehingga tak sampai mengganggu.

Selain penyemprotan, tanaman pada kawasan jalur hijau juga rutin disiram dengan air.

Tujuannya, kata dia, agar tanaman tidak kering dan untuk meningkatkan kekebalan terhadap penyakit.

"Kami semprot rutin setidaknya seminggu sekali. Hasilnya, ada yang berhasil sembuh, ada juga yang tidak," kata Hary.

Menurut dia, puluhan bintaro yang diserang penyakit dan jenis tanaman lainnya, merupakan murni proses alam.

Penyebanya, karena musim kemarau yang belum berakhir. Biasanya, ketika musim hujan tiba, tanaman akan kembali sehat dan bersemi.

"Saat hujan turun, cabuk itu akan hilang dan tanaman sembuh sendiri. Untuk tanaman yang mati, kami akan menggantinya dengan yang baru," kata dia.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015