Setelah beroperasi, pabrik ini akan menjadi pabrik pupuk terbesar di kawasan Asia,"

Balikpapan (ANTARA News) - Pabrik 5 PT. Pupuk Kaltim yang akan diresmikan pengoperasiannya oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Bontang, Kamis (19/11) akan menyerap 6.477 tenaga kerja.

"Setelah beroperasi, pabrik ini akan menjadi pabrik pupuk terbesar di kawasan Asia," kata Walikota Bontang Adi Dharma di Bontang, Selasa.

Kehadiran pabrik pupuk tersebut sangat diharapkan dapat meningkatkan semangat para petani untuk membangun pertanian di daerah, katanya.

"Bagi daerah ini satu hal yang sangat membahagiakan, dimana ribuan tenaga kerja akan diserap dan petani kita juga akan lebih tenang, karena ketersediaan pupuk di daerah ini, seharusnya akan lebih tercukupi," kata Adi Dharma.

Menurut Adi Dharma, pabrik baru tersebut diyakini Kota Bontang akan semakin berkembang pesat. Sebelumnya, untuk pembangunan pabrik ini setidaknya diperlukan sekitar 2.000 tenaga kerja.

"Saya yakin, operasional pabrik baru ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat daerah ini," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak mengatakan sukses pengembangan sejumlah industri di Kota Bontang maupun di daerah lain di Kaltim merupakan hasil kerjasama dan tanggungjawab semua pihak, terutama seluruh warga Kaltim.

"Saya minta seluruh masyarakat Kaltim umumnya dan Kota Bontang khususnya, menjaga keamanan dan ketertiban dan situasi yang kondusif. Yang sudah bagus kita mempertahankan dan kalau bisa terus ditingkatkan untuk masa depan yang lebih baik," kata Awang.

Sebelumnya Awang berharap Juli lalu Presiden Jokowi berkenan datang ke Kaltim untuk meresmikan Pabrik 5 PT. Pupuk Kaltim. Tetapi, karena banyak tugas yang dilaksanakan, sehingga bulan ini baru bisa terwujud dan itu artinya siap beroperasi penuh.

Menurut gubernur, keberadaan Bontang sebagai kota industri harus terus dijaga, karena tidak banyak kota di Indonesia seperti Bontang.Dia mengatakan Keppres Nomor 1/2010, telah menetapkan ada dua klaster industri di Kaltim, yaitu klaster industri berbasis gas dan kondensat di Kota Bontang dan klaster industri berbasis oleochemical di Maloy, Kutai Timur.

Ini menjadikan Kaltim sebagai salah satu provinsi penghasil minyak sawit (crude palm oil/CPO) terbesar di Indonesia.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015