Bandung (ANTARA News) - Petani dan petambak ikan di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa, seperti Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang dan Bekasi, Provinsi Jawa Barat, mengalami kerugian mencapai Rp42,85 miliar akibat banjir.Kepala Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat, Darsono di Bandung, Senin mengatakan, kerugian terbesar dialami petambak ikan di Kabupaten Karawang sebesar Rp19,44 miliar, Kabupaten Indramayu Rp11,94 miliar, Kabupaten Subang Rp6 miliar, Kabupaten Bekasi Rp5,22 miliar dan Cirebon Rp250 juta. Untuk Kabupaten Karawang, menurut dia, luas tambak yang tergenang banjir selama satu minggu terakhir seluas 10.400 hektare, sehingga nilai kerugiannya lantaran udang dan bandeng ditambak sudah berukuran besar dan siap dipanen.Menurut Darsono, di Kabupaten Indramayu tambak yang terendam seluas 3669,04 hektar dengan perincian 1.654,5 hektar tambak udang windu, 2.004,5 hektar tambak bandeng, 9,54 hektar kolam air deras ikan lele dan 0.5 hektar jaring tancap ikan patin. Sedangkan di Kabupaten Bekasi tambak yang terendam mencapai 8.700 hektare yang berisi benur udang windu dan vaname. Kerugian juga terjadi pada 125 unit jaring tancap yang berisi ikan kolam air tawar di luas 63 hektare."Untuk di Kabupaten Subang, tambak udang vaname yang terendam banjir seluas 7.000 hektar dengan nilai kerugian enam miliar," katanya.Selain Cirebon yang terendam sekitar 21.5 hektar tambak udangnya di Kabupaten Bandung juga tercatat 20 hektar kolam air tawar terendam banjir dengan nilai kerugian Rp100 juta.Menurut Darsono, kerugian yang dialami ini sebenarnya bisa ditekan jika saja para petani melakukan panen lebih awal. "Kami sudah mengingatkan hal tersebut jauh sebelumnya dengan memberikan surat kepada dinas kabupaten dan kota," katanya.Surat edaran tersebut berisi imbauan melakukan panen lebih awal dan tidak menebar benih pada Februari awal hingga Maret karena akan terjadi curah hujan cukup tinggi berdasarkan data dari Badan Metereologi dan Geofisika Bandung. Terkait dengan bantuan yang akan diberikan pemerintah, Darsono telah meminta para petani melalui kelompoknya untuk merinci nilai kerugian yang diderita para petani dan petambak ikan di wilayah tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007