Keputusan penutupan itu tidak bersahabat dan tidak adil karena tidak mendengar aspirasi masyarakat sekitar,"

Jakarta (ANTARA News) - Pegiat pariwisata Lombok Nusa Tenggara Barat meminta pemerintah membuka izin jalur pendakian Gunung Rinjani bagi masyarakat setelah terjadi erupsi di Gunung Barujari.

"Keputusan penutupan itu tidak bersahabat dan tidak adil karena tidak mendengar aspirasi masyarakat sekitar," kata tokoh masyarakat lereng Rinjani Junaidi Surahman alias John di Jakarta, Selasa.

John mengatakan tokoh masyarakat maupun warga sekitar Rinjani mengharapkan pemerintah membuka jalur umum pendakian.

Pasalnya, penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani yang tanpa batas waktu berimbas terhadap perekonomian warga sekitar.

John mengungkapkan selama ini Rinjani mendapatkan sejumlah penghargaan dunia dengan aktifitas pendakian melibatkan partisipasi masyarakat sekitar untuk menjadi pendamping pendakian.

Disebutkan John, Rinjani terkenal sebagai pariwisata pegunungan dengan tata kelola terbaik di Asia Tenggara karena tempat wisata berbasis ekologi dan masyarakat.

Beberapa penghargaan yang diraih Rinjani antara lain World Legacy Award dari Conservation International and National Geographic Traveler pada 2004, urutan tiga besar Tourism for Tommorow Award dari World Travel & Tourism Council dan finalis Tourism for Tommorow Award pada 2007.

"Penghargaan itu karena faktor keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan Rinjani," tutur John.

Anak Gunung Rinjani atau Gunung Barujari sempat meletus pada 1994 dengan tingkat letusan luar biasa.

Kemudian erupsi kembali pada 2004 dan sepanjang April 2009 hingga Juni 2010 namun saat itu pemerintah tetap membuka jalur pendakian.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Nusa Tenggara Barat Lalu Muhammad Fauzal mendukung upaya pemerintah membuka jalur pendakian Rinjani.

"Masyarakat di sini menggantungkan hidup dari wisata gunung itu," tutur Fauzal.

Fauzal menyatakan pengelola taman nasional dan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) yang berwenang membuka atau menutup jalur pendakian Rinjani dengan penilaian standar yang telah ditetapkan.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015