Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Thailand dan RI akan kembali membahas pengamanan di Selat Malaka, termasuk arus penyelundupan senjata, dari Negeri Gajah Putih itu ke Indonesia, di Chiang Mai, Thailand, pada Februari 2007.
"Kita akan mengadakan pertemuan lagi bulan ini untuk membahas komitmen Thailand untuk bergabung dalam pengamanan di Selat Malaka bersama Indonesia, Malaysia dan Singapura," kata Kepala Staf Gabungan Komando Tertinggi Kerajaan Thailand Jenderal Songkitti Jaggabarata kepada ANTARA News, di Jakarta, Senin.
Dalam pertemuan itu, menurut dia, masalah penyelundupan senjata dari Thailand ke Indonesia melalui Selat Malaka, akan menjadi bahasan utama selain topik lainnya yang menyangkut kerjasama militer kedua negara baik angkatan darat, laut dan udara.
Setahun silam, pemerintah Thailand berniat untuk bergabung dalam patroli terkoordinasi Malaysia-Singapura-Indonesia (Malsindo) dalam pengamanan Selat Malaka.
Namun, gejolak politik dalam negeri yang tak kujung reda selama satu tahun silam mengakibatkan Pemerintahan Negeri Gajah Putih itu urung bergabung dalam patroli terkoordinasi di Selat Malaka bersama tiga negara pantai lainnya yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Keterlibatan Thailand dalam patroli terkoordinasi pengamanan selat sepanjang 500 mil itu sangat penting mengingat posisi geografis negara tersebut yang berada di ujung utara selat terpadat di dunia itu.
Selat Malaka dibatasi Pulau Rondo hingga Pukhet di sebelah utara dan di sebelah selatan dibatasi oleh Pulau Karimun hingga Tanjung Piai, dengan panjang seluruhnya mencapai sekitar 500 mil atau 926 kilometer.
Untuk mengamankan Selat Malaka, Indonesia membentuk kerjasama keamanan trilateral dengan Malaysia dan Singapura yang dinamakan Patroli Terkoordinasi
(Coordinated Patrol) Malaysia-Singapura-Indonesia (Malsindo).
Dalam kegiatan pengamanan Selat Malaka lewat Malsindo itu, dibangun beberapa titik pengawasan
(point control), yakni di Belawan dan Batam (Indonesia), Lumut (Malaysia) dan Changi (Singapura).
Jika Thailand jadi bergabung, maka titik pengawasan akan ditambah di kawasan Pukhet.
"Secara umum, kami miliki komite yang membahas kerjasama kedua negara, setiap tahun. Dalam pertemuan itu, kita membahasa apa saja yang telah kami lakukan dan apa yang akan kami programkan ke depan," demikian Jaggabarata. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007