Kami ingin para remaja di Yogyakarta tidak hanya menjadi konsumen teknologi melainkan juga mampu menciptakan aplikasi sendiri
Yogyakarta (ANTARA News) - Microsoft Indonesia memberikan pelatihan ribuan pelajar di Yogyakarta mengenai bahasa pemrogaraman atau coding untuk menciptakan berbagai aplikasi permainan.
Pelatihan melalui program Microsoft YouthSpark 2015 yang diikuti 1.000 pelajar dari berbagai lembaga pendidikan di Yogyakarta itu terpusat di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa.
"Kami ingin para remaja di Yogyakarta tidak hanya menjadi konsumen teknologi melainkan juga mampu menciptakan aplikasi sendiri," kata Director of Corporate Affairs Microsoft Indonesia, Ruben Hattari saat membuka acara itu.
Menurut dia, pelatihan itu penting di era pasar digital saat ini. Sebab tanpa kemampuan memahami bahasa pemrograman, penduduk di Indonesia hanya menjadi pasar potensial berbagai produk digital dari luar negeri.
Menurut Ruben, para pelajar akan dibekali pemahaman "Kodu Game Lab", yakni sebuah bahasa programan yang cenderung mudah dipelajari dan digunakan oleh pembuat aplikasi pemula.
Dari sekitar 1.000 pelajar peserta pelatihan itu, selanjutkan akan diseleski menjadi 200 pelajar yang akan mempersembahkan ide aplikasi permainan. Selanjutnya, akan dipilih tiga aplikasi terbaik untuk mendapatkan pelatihan lebih lanjut di Microsoft Innovation Center di UGM.
Tujuan akhir YouthSpark, kata dia, bukan untuk melihat seberapa rumit aplikasi permainan yang berhasil dikembangkan, melainkan proses kreatif yang telah ditempuh para peserta. "Kami berharap anak muda mampu memberikan ide kreatif dan strategis yang dapat diwujudkan melalui proses coding," kata Ruben.
Menurut dia, Program Microsoft YouthSpark 2015 yang akan berlangsung mulai November 2015 hingga Mei 2016 itu terselenggara atas kerja sama, Microsoft Indonesia bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM serta Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB).
Dekan Fisipol UGM, Erwan Agus Purwanto mendukung penuh acara pelatihan itu. Menurut Erwan, remaja yang telah memiliki kemampuan di bidang pemrograman dapat berkontribusi memajukan perekonomian serta mampu menghadirkan aplikasi yang mampu memecahkan kebutuhan masyarakat.
"Bukan hanya sebagai produsen yang menguntungkan diri sendiri, tapi juga membantu memecahkan persoaan soasial," kata dia.
Lebih dari itu, kehadiran remaja dengan kapasitas mumpuni di bidang teknologi, kata Erwan juga diharapkan semakin mampu mendorong pengembangan Kota Yogyakarta sebagai kota pintar.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015