London (ANTARA News) - Andy Murray mengatasi perlawanan David Ferrer dan memenangi pertandingan pertamanya di ATP World Tour Finals pada Senin (16/11).
Petenis 28 tahun asal Inggris yang sedang fokus menghadapi final Piala Davis pekan menghadapi Belgia di Ghent tersebut menang 6-4, 6-4 dari petenis Spanyol lawannya.
Kemenangan pertamanya di ATP World Tour Final menjadikan musim ini sebagai Tur terbaiknya dalam hal kemenangan.
Kemenangan Senin adalah kemenangannya yang ke-69. Namun Murray sangat ingin menambahkan Piala Davis ke dua gelar grand slam dan medali emas Olimpiade dia.
Petenis Belgia sudah pasti mempersiapkan diri bertanding di lapangan tanah liat dalam ruang dalam usahanya mengalahkan petenis peringkat dua dunia itu, sementara lapangan di bagian dalam Arena O2 London adalah lapangan keras yang membutuhkan pergerakan dan pukulan berbeda.
Alasan itulah yang membuat Murray berlatih dengan pemain naturalisasi Inggris Aljaz Bedene di lapangan tanah liat Queen's Club di bagian barat London.
Di sisi lain, dalam pertandingan Senin Murray dengan cepat menguasai pertandingan saat dia memulai usaha ketujuhnya memenangi turnamen elit yang menampilkan delapan pemain teratas dunia.
"Jika kau melihat sedikit irama, dia juga seorang pemain yang membuatmu memukul banyak bola," kata Ferrer.
Murray melewati satu break point di game pembuka dan bermain agresif sesudahnya, mendorong Ferrer mengelilingi lapangan.
Dia tidak bisa memanfaatkan tiga break point pada game kedelapan tapi diberkahi dengan double fault Ferrer di set pembuka.
Murray, yang 12 kali menang dalam 18 pertemuannya dengan Ferrer, mengatakan dia merasa segar dan yakin bisa sampai ke O2 tanpa membahayakan peluang Inggris memenangi Piala Davis untuk pertama kalinya sejak 1936.
"Jika saya tidak bermain di sana, saya akan melalui tiga pekan atau lebih tanpa bertanding," katanya.
"Bermain melawan pemain-pemain terbaik dunia juga persiapan yang fantastis. Saya merasa baik. Harapannya saya bisa tampil baik di sini dan di Belgia. Saya yakin saya memberi diri sendiri peluang terbaik untuk melakukannya," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015