Striker Stoke City itu tak bisa tampil pada leg pertam playoff Jumat pekan lalu karena menghadapi larangan bertanding namun dia terpengaruh oleh itu dengan menciptakan dua gol pada masing-masing babak yang membuat tim asuhan Martin O'Neill's melaju dengan agregat 3-1.
"Seluruh anggota tim adalah pahlawan, kami akhirnya berhasil. Ini adalah momen terbaik dalam karir saya, lolos ke putaran final Piala Eropa adalah luar biasa," kata sang pahlawan malam itu kepada Sky Sports.
Manajer Bosnia Mehmed Bazdarevic sangat kecewa pada penampilan buruk tim asuhannya, namun Irlandia memang tampil dominan pada semua lini dalam malam yang sangat penting itu.
Tuan rumah tampil lebih baik pada semua lini dengan terus menekan tim tamu pada babak pertama dan menciptakan peluang begitu datang kesempatan.
"Saya bangga sekali pada tim ini," kata O'Neill. "Saya tempatkan para pemain pada penghargaan paling tinggi. Mereka tidak punya apa-apa, namun keberanian dan determinasi adalah hal yang dilimpahkan kepada mereka."
Dengan keuntungan satu gol tandang, Irlandia pantas untuk bertahan, namun O'Neill justru menurunkan tim menyerang dengan menurunkan Walters sejak awal laga dan sebaliknya menaruh jago set Robbie Brady --yang menciptakan satu gol di Zenica -- di bek kiri.
Bazdarevic mengubah susunan timnya dengan menurunkan sejak awal Sead Kolasinac, Ongjen Vranjes dan Haris Medujanin, ketika dia memasang lagi formasi 4-2-3-1 dengan Edin Dzeko sebagai ujung tombak serangan.
Irlandia masuk gelanggang dengan rekor delapan kali berlaga di kandang sendiri tanpa sekali pun kalah, dengan terakhir menang bulan lalu dari Jerman, namun banyak penonton malam tadi yang tidak mengira timnya tampil luar biasa, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015