Makassar (ANTARA News) - Tiga orang anak yang masih tergolong bocah ditemukan tenggelam dalam kubangan tambang galian di Bottolai Kelurahan Coppo, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
"Awalnya tiga anak itu diketahui menghilang dan belakangan diketahui kalau mereka tenggelam di kubangan tambang galian tanah," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Kombes Pol Frans Barung Mangera di Makassar, Senin.
Ketiga anak yang diketahui tenggelam pada kubangan galian itu adalah Hafis (6) warga Palette Lingkungan Padangloang Kelurahan Coppo, Ahmad (8) dan Maskur (11) yang keduanya warga Garessi Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru.
Khusus untuk bocah yang berusia enam tahun atau masih duduk di Taman Kanak (TK) itu diketahui sudah meninggal dunia saat ditemukan oleh warga.
Sedangkan dua lainnya Ahmad dan Maskur yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) itu ditemukan dalam keadaan lemah dan langsung dibawa ke RSU Kabupaten Barru untuk mendapatkan pertolongan.
"Jadi saat ditemukan itu oleh warga, satu anak sudah meninggal dunia sedangkan dua lainnya masih dalam keadaan hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit umum," katanya.
Diketahui, kubangan bekas tambang galian tanah itu mempunyai kedalaman sekitar 2,5 meter serta berdiameter sekitar 3 meter. Ketiga korban pertama kali ditemukan dan dievakuasi oleh Syarifuddin (21).
Syarifuddin sendiri adalah pencatat timbunan, pada lokasi tersebut. Dalam kesaksiannya, dirinya yang berada sekitar 100 meter dari kubangan itu melihat ada anak di permukaan air.
Dua anak yang dilihatnya itu adalah Ahmad dan Maskur. Keduanya langsung dievakuasi oleh saksi dan dibawa ke tempat yang aman. Namun, kedua anak itu kemudian menyampaikan jika masih ada satu orang anak lagi di kubangan tersebut.
Saksi yang mendengarnya kemudian berusaha mencarinya dengan menyelam sampai ke dasar kubangan tersebut. Saksi Syarifuddin menemukan seorang anak yang sudah tenggelam di dasar kubangan. Setelah itu ketiga anak tersebut dievakuasi ke RSU Barru.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015