Para narapidana sudah selayaknya dan sepatutnya untuk dibina serta diberi keterampilan agar mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan bisa menggunakan keterampilannya untuk sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat,"Cirebon (ANTARA News) - Narapidana yang ada di lembaga pemasyarakatan harus bisa dibina mengurangi ketegangan diantara mereka dan untuk mendidik ketrampilan bagi mereka, kata Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly di Cirebon, Jawa Barat.
"Para narapidana sudah selayaknya dan sepatutnya untuk dibina serta diberi keterampilan agar mereka setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan bisa menggunakan keterampilannya untuk sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat," kata Yasonna Laoly, Senin.
Dalam kunjungannya ke lapas yang ada di Cirebon melihat dan menyaksikan hasil ketramilan dari para narapidana yang telah tembus ke pasar ekspor yang mana pihak lapas bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memberikan ketrampilan bagi para narapidana.
"Setelah saya melihat banyak sekali keterampilan dan barang yang dibuat oleh para napi ada bola, jaring ikan ramah lingkungan dan masih banyak yang lainnya dan itu baik utuk para narapidana," katanya.
Ia juga menuturkan semua narapidana seharusnya dipekerjakan dan ini juga untuk memberikan kegiatan, karena jika tidak diberi ketrampilan atau dipekerjakan, maka mereka bisa menimbulkan keributan dan ini yang sedang dijalankan oleh lapas seluruh Indonesia untuk bekerjasama dengan pihak ke tiga.
"Kerjasama dengan pihak ke tiga juga diperlukan untuk menjaring tenaga para napi dan juga bisa memberi keterampilan sekaligus uang tabungan ketika mereka keluar," tambahnya.
Menurutnya Lembaga Pemasyarakatan yang sekarang sudah melebihi kapasitas harus benar-benar diperhatikan dan pihaknya sedang berupaya memperbaiki itu semua dan ia juga menuturkan seharusnya para pelaku kejahatan ringan tidak harus di penjarakan.
"Para pelaku pidana yang ringan seharusnya tidak di Penjarakan dan sekarang ini juga para pecandu narkoba tidak di penjara akan tetapi mereka direhabilitasi," imbuhnya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015