Sampai saat ini kami sudah menjual pertalite total di atas 2 juta kiloliter dengan masing-masing SPBU menjual 2.500-3.000 liter atau setara dengan 11 persen untuk menjadi konsumsi BBM nasional."
Surabaya (ANTARA News) - PT. Pertamina menargetkan sebanyak 1.900 SPBU se-Indonesia dapat menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite sampai akhir tahun 2015, terlihat dari animo masyarakat yang sudah mengkonsumsi pertalite lebih dari target.
"Sekarang ini sudah ada 1.600 SPBU se-Indonesia yang menjual pertalite, sehingga kami menaikkan target menjadi 1.900 SPBU se-Indonesia," kata Vice President for Corporate Communication PT. Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro ketika dikonfirmasi, Senin.
Ia mengatakan, sejauh ini konsumsi pertalite memang terus meningkat, karena masyaraka dinilai sudah bisa memilih bahan bakar mana yang cocok dengan kendaraan pribadinya, termasuk terhadap bahan bakar yang mempunyai RON 90 ini cukup tinggi tersebut.
"Sampai saat ini kami sudah menjual pertalite total di atas 2 juta kiloliter dengan masing-masing SPBU menjual 2.500-3.000 liter atau setara dengan 11 persen untuk menjadi konsumsi BBM nasional," tuturnya.
Menurut dia, masyarakat memang masih memilih bahan bakar pertamax, namun ada juga yang sudah beralih menggunakan pertalite. Dengan animo masyarakat yang tinggi ke pertalite, pihaknya tentu akan menyediakan BBM jenis itu ke lokasi-lokasi yang belum ada.
"Meskipun animo masyarakat terhadap pertalite tinggi, kami tentu tidak akan mengurangi pasokan volume bbm jenis lainnya. Biar nanti masyarakat yang menentukan untuk menggunakan bahan bakar jenis apa, namun yang pasti Pertamina tidak akan melakukan pengurangan volume BBM jenis lain," terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika tingkat penjualan BBM jenis premium sudah mulai terdampak dengan kehadiran pertalite, terlihat dari sisi nasional seluruh SPBU biasanya bisa menjual premium sebanyak 78 premium persen, namun sejak ada Pertalite, sekarang penjualannya menjadi 68 persen dan berkurang 10 sampai 11 persen.
"Untuk di Jatim sendiri ada potensi dari Pertamina untuk menambah jumlah SPBU yang menyediakan pertalite, karena dari segi apa pun Jatim sudah layak untuk ditambah pasokan pertalitenya, seperti terminal BBM siap, fasilitas lengkap, storage besar, tidak ada kendala kalau menambah pertalite di wilayah Jatim," tandasnya.
Pewarta: Indra Setiawan dan Laily Widya Arishandi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015