Jakarta (ANTARA News) - Ada yang bilang publikasi apa pun adalah publikasi yang baik. Mungkin ini juga tepat untuk menggambarkan "Eagles of Death Metal" (EoDM).
Para rocker California selatan yang terkenal berhumor tidak senonoh dan berpesta bugil mendadak terkenal akhir pekan ini ketika aksi panggungnya di Le Bataclan, Paris, 13 November 2015, berubah menjadi konser paling mematikan sepanjang sejarah.
Semua dari lima awak band ini selamat, kecuali manajer merchandise Nick Alexander yang tewas bersama puluhan lainnya yang tewas di Bataclan.
Kini EoDM tiba-tiba menjadi pusat dari tragedi internasional.
Kendati sudah mengeluarkan album sejak 2004 dan selalu gonta ganti awak termasuk beberapa musisi beken, kebanyakan orang baru mengetahui band ini setelah serangan teror di Paris.
Berikut sekilas info mengenai band rock ini.
Bukan band death metal
Kebanyakan media arus utama mengartikan EoDM secara harafiah, malah lebih buruk. Bahkan sejumlah media online menyebut tragedi Paris itu sebagai tuah dari musik menyeramkan yang mereka bawakan. Namun EoDM --dibentuk pada 1998 oleh Josh Homme dari Kyuss/Queens of the Stone Age dan kawan semasa kecilnya, Jesse Hughes-- sebenarnya beraliran rock blues yang mengingatkan orang kepada band-band seperti Thin Lizzy dan Canned Heat. Disebut Homme sebagai hibrida Eagles dan death metal, grup ini memang sering disebut mesum, namun album debut mereka ternyata berjudul "Peace" atau perdamaian, "Love" atau cinta, dan Death Metal.
Gonta ganti awak
Awak tetap paling terkenal EoDM tentunya adalah Homme (yang jarang ikut tour bersama bandnya, dan tidak bersama mereka saat konser di Paris Jumat itu). Sepanjang tahun mereka terus gonta ganti personel, dari Jack Black sampai Dave Grohl (keduanya tampila pada video musik "I Want You So Hard"). Kolaborator-kolaborator EoDM lainnnya adalah Mark Lanegan (Screaming Trees), Taylor Hawkins (Foo Fighters), istri Homme sendiri yakni Brody Dalle (the Distillers, Spinnerette), Samantha Maloney (Hole, Motley Crue), Dean Fertita (the Dead Weather), Stefan Olsdal (Placebo), Alain Johannes (Eleven), Abby Travis (Beck, Elastica), dan Liam Lynch (Sifl & Olly).
Axl Rose tidak suka
Manakala EoDM sukses menggelar tour dengan band-band seperti Strokes dan Arctic Monkeys, satu kali menjadi band pembuka untuk Guns N’ Roses pada 2006 hanya berlangsung satu malam. Pentolan Guns N' Roses, Axl Rose, menendangkanya dari tour itu dan menyebut mereka lembek. Tapi ledekan ini hanya membuat EoDM beken.
Lagu Duran Duran
Lagu rekaman 2015 mereka yang aslinya lagu ciptaan band Inggris Duran Duran, "Save a Prayer", yang menjadi nomor satu dalam tangga lagu Inggris Raya, dikampanyekan oleh penggemarnya demii menyuarakan solidaritas penggemar EoDM melawan terorisme dan dukungan pada perdamaian.
Sebuah video yang menampilkan EoDM menyanyikan balada ini bersama Duran Duran di televisi Inggris, hanya beberapa hari sebelum serangan teror ke Paris, telah menyebar di jagat media sosial.
Duran Duran juga sedang di Paris pada 13 November itu untuk tampil bersama mantan wakil presiden Amerika Serikat Al Gore dalam konser perubahan iklim "24 Hours of Reality" di Menara Eiffel, sebelum acara ini akhirnya dibatalkan.
Jesse Hughes sangat konservatif
Kendati kenyakan lagu EoDM bertema seks, narkoba, dan rock 'n’ roll (awak mereka Jesse Hughes malah memacari bintang film porno Tuesday Cross), Jesse Hughes bukanlah orang liberal. Sebuah dokumentar tahun 2015 mengenai rocker berusia 43 tahun itu, "The Redemption of the Devil", justru melukiskannya sebagai orang konservatif yang menentang pandangan liberal musisi Ted Nugent yang pro-Barack Obama dan sekaligus penentang konservativisme Ronald Reagan, Donald Trump, dan George W. Bush.
sumber: Yahoo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015