Jerman mengonfirmasi pada Minggu bahwa mereka akan menjamu Belanda di Hanover pada Selasa, sedangkan Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) memutuskan bahwa pertandingan persahabatan mereka melawan Inggris di Stadion Wembley London akan tetap berlangsung seperti yang direncanakan.
Sedikitnya 129 orang terbunuh pada serangkaian insiden kekerasan di berbagai tempat di ibukota Prancis pada Jumat, di mana beberapa orang terbunuh di dekat Stade de France, di mana Prancis bermain melawan Jerman pada pertandingan persahabatan internasional.
Tim Jerman yang cemas memilih untuk menghabiskan Jumat malam di Stade de France, skuad berusaha tidur dengan menggunakan matras di lantai ruang ganti, sebelum terbang pulang pada Sabtu dini hari.
Pelatih kepala Joachim Loew akan mengadakan konferensi telpon dengan para petinggi tim pada Minggu, untuk menentukan apakah pertandingan persahabatan melawan Belanda sebaiknya akan tetap dilangsungkan.
"Ini merupakan subyek yang sangat sensitif untuk tim," kata Loew, yang menyebut kejadian-kejadian pada Jumat sebagai "mimpi buruk."
"Pada dasarnya, saya memiliki opini bahwa kami tidak mengalah pada teror, dan para teroris tidak semestinya diizinkan untuk bersuka cita seperti yang mereka ingin kami lakukan."
Tim Jerman mendapat libur pada Minggu untuk dapat berkumpul bersama dengan keluarganya dan tidak pergi ke Hanover seperti yang dijadwalkan, dan semua perjanjian untuk hari itu dibatalkan.
"Kami ingin tidur untuk semalam dan kemudian melihat apakah dapat diterima untuk bermain pada Selasa," kata ketua sementara Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) Reinhard Rauball, yang memimpin delegasi di Paris.
"Namun saya memiliki opini bahwa kami semestinya tidak menyerah pada teror." Demikian laporan AFP.
(Uu.H-RF/D011)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015