London (ANTARA News) - Novak Djokovic melakukan start bagus pada upayanya meraih gelar ATP Tour Finals untuk keempat kalinya secara beruntun, ketika sang juara bertahan menang 6-1, 6-1 atas petenis Jepang Kei Nishikori pada Minggu.

Djokovic tiba di O2 Arena London dengan harapan dapat menjuarai turnamen penutup musim yang prestisius untuk kelima kalinya, dan pada proses menjadi petenis pertama yang mengangkat trofi selama empat tahun berturut-turut.

Sang petenis peringkat satu dunia itu memperlihatkan mengapa ia menjadi favorit kuat untuk mewujudkannya, dengan menghancurkan Nishikori dalam waktu 65 menit pada pertandingan pembukaan turnamen untuk mencatatkan kemenangan beruntun ke-23nya dan kemenangan ke-79nya dari 84 pertandingan tahun ini.

Dengan dua pertandingan fase grup yang tersisa melawan juara enam kali Roger Federer dan Tomas Berdych, yang akan bertanding pada Minggu malam, laju Djokovic di pinggiran Sungai Thames merupakan pernyataan signifikan mengenai niatnya terhadap para rivalnya untuk dapat meraih gelar.

Djokovic mendominasi posisi puncak dari empat besar petenis pada 11 bulan, yang sebelumnya dikuasai bergantian oleh petenis Serbia itu, Federer, Rafael Nadal, dan Andy Murray, kini diubahnya menjadi pertunjukan satu orang.

Bahkan dengan standar sangat tinggi Djokovic, 2015 merupakan periode emas bagi juara Grand Slam sebanyak sepuluh kali ini, yang mengokohkan posisinya sebagai kekuatan dominan di olahraga ini dengan musim-musim terbaiknya sebagai petenis tunggal di era terbuka.

Petenis 28 tahun ini telah mendulang sepuluh gelar, termasuk Australia dan AS Terbuka, Wimbledon, dan mencatatkan enam gelar turnamen Masters.

Sejak kalah dari Roger Federer di final Cincinnati pada Agustus, Djokovic tidak dapat ditaklukkan dan Nishikori tidak pernah mampu mendekat sehingga harus menelan kekalahan pertamanya di Tour Finals dalam 15 pertandingan.

Membuat frustrasi

Beberapa saat sebelum pertandingan dimulai, Djokovic dan Nishikori bergabung dengan 17.500 penonton untuk mengheningkan cipta, untuk mengenang para korban berbagai serangan di Paris, di mana bendera Prancis ditayangkan pada layar di atas dan di sekitar lapangan.

Tidak terpengaruh oleh pembukaan yang bernuansa sedih, Djokovic mulai menggempur Nishikori dan memberikan hantaman perdana dengan break pada game kedua.

Nishikori, yang menghuni peringkat kedelapan dunia, melakukan penampilan keduanya di Tour Finals ATP setelah tampil untuk pertama kalinya pada tahun lalu dan mampu melaju ke empat besar.

Ia sempat menikmati kemenangan atas Djokovic ketika mereka bertemu di semifinal AS Terbuka 2014.

Namun petenis 25 tahun itu tidak mampu mengulang kesuksesannya pada tahun yang membuat frustrasi, yang mencapai titik nadir ketika ia secara memalukan tersingkir pada putaran pertama AS Terbuka.

Djokovic bukan merupakan lawan yang ideal bagi Nishikori untuk memainkan gaya permainan terbaiknya dan, terlihat benar-benar kewalahan, ia berkontribusi pada kemerosotannya dengan melakukan sejumlah "unforced error" ketika petenis Serbia itu kembali mematahkan servenya pada game keenam, sebelum menutup set pertama.

Terlalu cepat bagi Nishikori untuk mencerna permainan lawannya, Djokovic terus menekan dan mematahkan servenya pada game pertama set kedua.

Djokovic menekan dengan satu break lagi untuk unggul 4-1 dan dengan cepat memastikan kemenangan pada pertandingan dalam ruangan untuk ke-38 kalinya secara beruntun, demikian AFP melaporkan.

(H-RF)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015