Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Bachtiar Chamzah mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan kemungkinan pemberian kredit tanpa agunan (KTA) bagi masyarakat miskin yang usahanya terkena banjir atau bencana alam lainnya. "Banyak masyarakat yang tinggal di gang-gang yang warungnya kena banjir. Kita sedang menghitung kemungkinan memberikan kredit tanpa agunan," kata Mensos di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. Menurutnya, KTA itu diperlukan untuk membantu masyarakat miskin yang usahanya terkena bencana. "Kalau harus dengan agunan bagaimana orang miskin punya agunan. Jumlah kreditnya Rp2 juta - Rp3 juta setiap warung," katanya. Sedangkan untuk dana bantuan lainnya bagi korban bencana di Jakarta dan sekitarnya, menurut Mensos sudah diurus oleh Menko Kesra dan Pemda DKI Jakarta. "Kita tidak punya dana untuk itu, karena bencana di DKI terlalu besar. Itu sebabnya kita serahkan ke Menko Kesra dan Menko Kesra sudah berkoordinasi dengan Pemda DKI," katanya. Mensos menambahkan untuk mencegah meningkatnya jumlah penduduk miskin di Jakarta, pemerintah harus segera menekan harga jual beras dengan menggelar program beras untuk rakyat miskin (Raskin) di daerah-daerah yang terkena banjir. "Langkah-langkah yang dilakukan segera untuk DKI, adalah penjualan raskin. Raskin segera digelar terutama di daerah yang terkena bencana," katanya. Sedangkan mengenai proses pembuatan UU Bencana Nasional, Mensos mengatakan saat ini pembuatan RUU-nya sudah ada ditangan tim perumus pemerintah. "Sekarang di tim perumus. Hal yang prinsip tentang kelembagaan, partisipasi publik sudah selesai. Saya harap akhir Maret sudah selesai dan disahkan DPR," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007