Trenggalek (ANTARA News) - Sebuah bus pariwisata sarat penumpang, berisi rombongan seniman rontek asal Pacitan, mengalami rem blong hingga terguling saat menuruni turunan curam di jalur lintas selatan (JLS), Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB itu menyebabkan satu orang pengguna jalan tewas tertabrak bus dan puluhan lainnya luka-luka, sehingga harus dirawat di Puskesmas Panggul ataupun dirujuk ke RS Pacitan.
"Kecelakaan ini diduga akibat malfungsi pada sistem pengereman bus sehingga laju kendaraan tidak terkendali dan terguling menimpa rumah warga," terang Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso dikonfirmasi melalui telepon.
Belum ada data resmi jumlah korban luka berat maupun ringan akibat insiden tersebut. Namun berdasar laporan hasil pendataan sementara polisi, 10 korban luka-luka telah dievakuasi menuju Puskesmas Panggul dan 13 korban luka berat lainnya dirujuk menuju RSD Pacitan.
Satu orang dipastikan meninggal dunia, yakni Rangga (5), yang saat itu tengah dibonceng ibunya, Sumi (40) mengendarai sepeda motor Yamaha Mio.
"Ibunya sekarang dirawat intensif di puskesmas Panggul karena luka serius yang dideritanya. Sedang untuk korban Rangga meninggal dunia," terang Wajib.
Menurut hasil olah tempat kejadian perkara yang dilakukan polisi serta keterangan sopir bus atas nama Pujianto (50), bus pariwisata milik PO Aneka Jaya rombongan seniman asal Pacitan itu mengalami rem blong saat memasuki turunan ekstrem di jalur lintas selatan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul.
"Bus yang mengangkut sekitar 50 anggota rombongan seniman rontek asal Menadi, Pacitan ini baru saja mengikuti festival kesenian di Banyuwangi dan hendak pulang ke Pacitan. Jadi bus ini bergerak dari arah Trenggalek menuju Kecamatan Panggul," terangnya.
Menindaklanjuti insiden tersebut, Wajib memastikan polisi akan terus melakukan penyidikan atas kasus tersebut.
Sementarasopir bus, Pujianto, saat ini diperiksa intensif karena dianggap lalai dalam mengontrol keseluruhan fungsi kendaraan sehingga menyebabkan orang lain meninggal dunia ataupun luka-luka.
Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015