Negara, Bali (ANTARA News) - Polres Jembrana, Bali, memperketat pengamanan di pintu masuk Bali, baik di Pelabuhan Gilimanuk maupun jalur-jalur tidak resmi, pasca tragedi pembantaian oleh teroris di Paris, Perancis.
"Sebenarnya ini kegiatan rutin, tapi pasca peristiwa di Perancis tersebut, lebih kami perketat lagi," kata Wakil Kepala Polres Jembrana, AKBP Anak Agung Rai Laba.
Ia mengatakan, dalam prosedur tetap pengamanan, pemeriksaan kendaraan, barang dan penumpang yang melintas di Pelabuhan Gilimanuk dilakukan setiap hari oleh aparat gabungan termasuk dari Brimob dan TNI.
Menurutnya, pemeriksaan ini dilakukan berlapis mulai dari Pos Polisi di pintu keluar dan masuk pelabuhan, Pos Pemeriksaan KTP, hingga operasi di jalan raya yang dilakukan masing-masing Polsek.
Untuk kekuatan yang dikerahkan setelah tragedi Paris, ia mengungkapkan, masih seperti biasa, namun kewaspadaan lebih ditingkatkan.
"Tidak hanya terorisme yang kami antisipasi, tapi segala bentuk kejahatan. Contoh di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, sering tertangkap pelaku pencurian sepeda motor yang hendak kabur ke Jawa," ujarnya.
Selain Pelabuhan Gilimanuk sebagai pintu gerbang resmi Bali, menurutnya, pengawasan juga dilakukan di jalur-jalur tidak resmi, yaitu di pantai yang membentang cukup panjang di Kabupaten Jembrana.
Untuk pengamanan di pantai ini, ia mengatakan, di laut Satuan Polisi Air rutin melakukan patroli, sementara di darat anggota intelejen disebar, termasuk meningkatkan fungsi Babinkamtibmas.
"Kami juga menggandeng tokoh masyarakat untuk membantu pengawasan lingkungan masing-masing, dengan segera melapor jika melihat orang yang mencurigakan," katanya.
Pewarta: Gembong Ismadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015