Jakarta (ANTARA News) - Rumah sakit-rumah sakit pemerintah di Jakarta dan sekitarnya telah merawat pasien korban banjir dalam jumlah melebihi kapasitas yang seharusnya (overloaded) menyusul melonjaknya penduduk yang terserang penyakit pasca banjir di wilayah itu. Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa pasca banjir di Jakarta ini, rumah sakit pemerintah mulai kekurangan tenaga dokter, perawat, dan tempat tidur (veltbag) untuk merawat pasien."Rumah sakit sudah `overloaded`. Tadi malam Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, kekurangan tenaga dokter, perawat, dan veltbag sekitar 200 buah," katanya. Untuk mengatasi hal itu, katanya, pihak Depkes sudah menyiapkan tenda-tenda darurat dan rumah sakit lapangan untuk menampung lonjakan pasien.Dikatakannya, penyakit terbanyak paska banjir yang dilaporkan adalah diare, dan hal itu bisa dicegah dengan mempercepat pembersihan rumah dan lokasi yang terkena banjir. "Harus cepat bersih-bersih. Tetapi persediaan obat-obatan cukup, cuma kapasitas rumah sakit yang kurang. Rumah sakit tidak boleh menolak pasien," katanya.Dalam membantu korban banjir, Menteri Kesehatan kembali menegaskan bahwa semua rumah sakit pemerintah harus menggratiskan biaya pengobatan bagi korban banjir di Jakarta dan sekitarnya. "Semua pengobatan gratis," kata Menkes sebelum mengikuti rapat koordinasi terbatas di kantor Presiden di Jakarta.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007