Kuantan Singingi, Riau (ANTARA News) - Jefri Andika (17) seorang pelajar SMK Negeri 1 Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, tertimpa pohon besar sepanjang tujuh meter saat pulang kerumah.

" Akibatnya, jefri meninggal," kata salah satu warga Kuantan Singingi, Yuni (45), di Teluk Kuantan, Minggu.

Warga ini juga menyebutkan, nasib naas yang terjadi pada korban saat sedang melaju mengendarai sepeda motor di Desa Jake, pada waktu itu angin kencan disertai gemuruh menyebabkan salah satu pohon karet yang ada di tepi jalan tumbang menimpa Jefri.

Korban saat itu hendak kembali ke rumah orang tuanya di desa Mudik Ulo Kecamatan Hulu Kuantan, akibat terkena pohon tubuhnya terlihat ada luka dan mengeluarkan darah, namun masyarakat segera membantu membawa ke rumah sakit, namun belum sempat mendapatkan perawatan korban menghembuskan napas terakhir.

" Jefri nyawanya tidak tertolong," sebutnya.

Pohon karet yang tumbang sepanjang tujuh meter dan berdiameter 20 centi meter itu menghamtam tubuhnya, hingga terdampar, sepeda motor yang dibawanyapun terlihat rusak untung masih ada warga yang melihat keadian itu.

Jepri pada saat itu masih menggunakan seragam olahraga sekolah baju merah dan celana warna kuning dengan menyandang ransel warna hitam dipunggungnya yang diduga pulang dari sekolah.

Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing) AKBP Edy Sumardhi menyebutkan, korban sebenarnya hendak kembali ke kampung halaman di desa Mudik Ulo dari Teluk Kuantan lewat simpang Pospol desa Jake terus ke desa Serosa menuju kampungnya, namun di jalan lurus di dusun Kebun Nenas 50 meter sebelum sekolah luar biasa ( SLB ) jalur kiri.

" Karena angin kencang membuat satu poton karet tumbang menghantam tubuh korban," ujarnya.

Menurutnya, Jefri Andika siswa SMK Negeri 1 Teluk Kuantan setelah kejadian banyak warga bersama pihak Polisi lantas berusaha menolong dan membawa korban ke RSUD Teluk Kuantan untuk mendapatkan pertolongan namun nyawa korban tidak dapat tertolong.

Edy Sumardi juga meminta kepada warga untuk tetap berhati - hati dalam berkendaraan, jika ada hujan dan angin kencang sebaiknya berhenti untuk meminimalisir dampak buruk misalnya tertimpa pohon, ban pecah maupun tabrakan.

" Jika hujan turun, tentunya jarak pandang terganggu, untuk itu juga diminta tetap menggunakan helem," pintanya.

Pewarta: Asripilyadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015