Cisarua, Bogor (ANTARA News) - Populasi satwa langka Harimau Sumatera di Lembaga Konservasi "Ex-Situ" Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Bogor, Jabar, bertambah menjadi 34 ekor setelah dua bayi dari spesies ini lahir pada 1 Februari lalu. Sepasang bayi harimau yang diberi nama Dema dan Manis yang lahir dari induk bernama Cicis (8) dan Imong (9) itu kini masih dalam perawatan intensif tim medis dan keeper (perawat satwa) di rumah sakit satwa TSI Cisarua, kata Nur Syamsiah, jurubicara TSI kepada ANTARA di Cisarua, Senin. Nur Syamsiah menjelaskan, kelahiran kali ini merupakan kelahiran kali kedua bagi Cicis. Dikemukakannya bahwa masa hidup Harimau Sumatera diprakirakan hanya sampai usia 25 tahun. Makanan sehari-hari dari satwa ini adalah daging dan per ekornya bisa menghabiskan daging sampai 8 kg per hari. Selain penangkaran Harimau Sumatra, TSI Cisarua juga memiliki Bank Sperma bagi Harimau Sumatera, dengan tujuan untuk mencegah ancaman kepunahan dan menghasilkan mutu genetis yang bagus. "Ini dilakukan, agar kelak anak cucu kita masih dapat melihat seperti apa rupa Harimau Sumatera itu sebenarnya," katanya. Ia menambahkan, bagi masyarakat luas juga bisa melihat tingkah polah Harimau Sumatera dan kebiasaan mereka di habitat aslinya melalui program "Educational Show" Panggung Singa Macan setiap hari di area rekreasi TSI Cisarua. "Jadi, melalui program itu dipadukan antara sisi pendidikan konservasi dan juga hiburannya," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007