Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah, menyebutkan, situasi di Kecamatan Lubuklinggau, Sumatera Selatan, sudah mulai kondusif pascabaku tembak antara TNI dan Polri wilayah itu pada Jumat (13/11) malam.
"Situasi sudah terkendali sampai saat ini. Tentu kita berharap semua pihak dapat menahan diri," kata Kadispenad ketika dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.
Proses pemeriksaan terhadap permasalahan itu tengah berlangsung dilakukan oleh kedua belah pihak, baik TNI maupun Polri setempat.
"Saya mohon media ikut menciptakan situasi yang kondusif," kata Fadhilah.
Peristiwa itu terjadi di depan sebuah minimarket di Jalan Sumatra, Desa Megang, Kecamatan Lubuklinggau.
Ketika itu, sebanyak delapan anggota Detasemen Intel Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat, sedang mengintai tersangka pencurian mobil Innova milik Denintel Kodam III/Siliwangi. Tersangka juga diduga salah satu bandar narkoba.
Namun, sekitar pukul 23.35 WIB, lima kendaraan roda empat dari Polres Muara Enim datang ke depan minimarket dan langsung mengepung delapan anggota Denintel yang sedang berada di dalam mobil. Anggota Polres Muara Enim langsung menodongkan senjata laras panjang dan pistol.
"Terjadi kesalahpahaman akibat miss informasi sehingga terjadi insiden letusan senjata antara anggota Polres Muara Enim dengan Anggota Deninteldam III/Siliwangi," kata Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Arh Saeful Mukti Ginanjar.
Saat pengintaian, Denintel III/Siliwangi tak berkoordinasi dengan Kodam II/Sriwijaya. "Akibat kejadian ini korban luka di kedua pihak dan tidak ada korban jiwa," kata dia.
Kejadian ini sedang ditangani Polda Sumsel dan Kodam II/Sriwijaya. Dua anggota TNI yakni Kapten Chb Edi Sutrisno dan Serda Deden menderita luka tembak akibat insiden tersebut.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015