Jakarta (ANTARA News) - Nasyid yang kerap kali hanya disiarkan televisi saat hari besar keagamaan, membuat penyanyi Opick bersedih. Ia ingin lagu religius ini frekuensinya diperbanyak di layar kaca. "Saya menyayangkan kesan yang tertangkap bahwa nasyid hanya bisa masuk televisi kalau saat Maulid, Ramadhan, dan Isra Mi'raj," katanya ketika ditemui dalam Muktamar Nasional I Asosiasi Nasyid Nusantara di Jakarta, beberapa waktu lalu. Selain itu, lanjutnya, pria yang bernama lengkap Aunur Rofik Lil Firdaus itu juga mengharapkan agar kategori nasyid dapat pula dimasukkan dalam kategorisasi ajang penghargaan musik di tingkat nasional. Namun, lelaki kelahiran Jakarta 16 Maret 1976 itu mengaku tidak akan melancarkan surat protes, karena dia hanya ingin berbuat yang terbaik dalam berkarya dan menyerahkan segalanya kepada Allah. Ia juga mengatakan perkembangan musik nasyid sekarang sangat menggembirakan, indikasinya terlihat dari semakin banyaknya grup nasyid yang masuk ke dapur rekaman. Opick mengungkapkan bila pada 2005 terdapat sekitar 20 grup nasyid yang menghasilkan album, maka pada 2006 jumlahnya membengkak menjadi sekitar 70 grup. Mengenai penggolongan jenis musiknya, pelantun lagu "Tombo Ati" dan "Alhamdulillah" itu mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena lebih ingin berpikir secara merdeka. "Malah ada yang mengategorikan musik saya sebagai `world music`. Menurut saya itu sah-sah saja," ujar Opick yang telah menciptakan lagu sejak 1990 itu. Ia akan tetap berkomitmen seperti saat masuk ke dunia seni pertama kali, yakni tidak akan terkotak-kotak dalam satu jenis atau aliran tertentu. "Saya ingin merdeka saja seperti burung yang terbang di udara," katanya, seraya menambahkan bahwa selama belasan tahun berkecimpung di dunia musik dia telah mencoba beragam jenis lagu seperti rock yang keras hingga "pop cengeng". (*)
Copyright © ANTARA 2007