Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/NGO) asal London, Inggris, Muslim Aid menjadi donatur pertama yang menembus kawasan paling terisolir akibat banjir yang menerjang di Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Timur.
"Sejak pertama banjir, kami belum mendapat bantuan apapun termasuk dari pemerintah. Dan ini pertama kali bantuan datang ke sini dari Muslim Aid," kata warga Kampung Melayu Kecil V kelurahan Poncol, Jakarta Timur, Dedi (47), kepada ANTARA News, di Jakarta, Minggu.
Pada kesempatan itu NGO Muslim Aid memberikan bantuan alat-alat kebersihan, generator set untuk menyedot lumpur sisa banjir, logistik, dan uang tunai untuk rehabilitasi komplek sekolahan, SD dan SMP Perguruan Rakyat II di kawasan tersebut.
Country Director dan Koordinator Muslim Aid Asia Tenggara, H. Fadlulah Wilmot, mengatakan, pihaknya akan selalu berupaya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang paling membutuhkan.
"Ini bentuk keprihatinan dan sebagai perwujudan misi kami untuk kemanusiaan tanpa memandang latar belakang orang yang dibantu," kata pria asal London, Inggris, itu.
Banjir yang menerjang Jakarta sejak Jumat (2/2) mengisolir kawasan Kampung Melayu Kecil V RT12/10 Poncol, Jakarta Timur.
Akibatnya sebanyak 400 kepala keluarga terperangkap hingga lebih dari lima hari dan sulit diakses pihak yang akan memberikan bantuan.
Genangan air rata-rata mencapai atap plafon rumah atau sekitar dua meter sehingga warga menyelamatkan diri dengan berdiam di atap-atap rumah yang paling tinggi.
Kompleks sekolah di kawasan tersebut yang merupakan satu-satunya tempat menuntut ilmu di wilayah itu, yaitu SD dan SMP Perguruan Rakyat II hancur total.
"Yang tersisa tinggal pagar dan tembok, semua dokumen, ruang kelas, dan peralatan lainnya hancur," kata Kepala Sekolah SMP Perguruan Rakyat II, Adirja H.
Air di kawasan itu telah surut sejak dua hari lalu tetapi yang kini menjadi masalah adalah timbunan lumpur yang dalam bahkan hingga mencapai batas pinggang orang dewasa di titik-titik tertentu.
Selain itu, sampah yang menggunung menjadi masalah lain yang mengganggu.
"Listrik di sini masih padam dan kami juga kesulitan air bersih," kata salah satu warga Mulyono (53).
Menurut rencana Muslim Aid akan terus membantu pemulihan kawasan itu terutama rehabilitasi sekolah.
"Sekolah harus diutamakan karena meski bagaimanapun pendidikan untuk anak-anak harus tetap berjalan," kata Wilmot.
Selain di Kampung Melayu, Muslim Aid juga menjadi salah satu pelopor dan penembus bantuan di titik-titik lain, yaitu di Bekasi dan Bintaro.
MuslimA Aid merupakan NGO yang berpusat di London, Inggris, dan mempunyai misi untuk menuntaskan kemiskinan dan membantu pemulihan di daerah yang tertimpa bencana atau rawan konflik.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007