"Kami mengusulkan bila menempatkan dokter di daerah perlu adanya pembekalan soal penyakit menular dan tidak menular, yang banyak diderita masyarakat. Dokter perlu tahu cara mencegahnya," ujar ketua umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Zaenal Abidin, di Jakarta, Jumat.
Tak hanya itu, bila daerah yang menjadi tempat praktiknya nanti merupakan wilayah rawan konflik dan semacamnya, dokter perlu tahu bagaimana cara mengevakuasi diri sehingga tak menjadi korban.
"Dokter perlu dibekali pengetahuan bila bekerja di wilayah yang situasi politiknya sulit, sehingga tak menjadi korban bila nantinya ada kerusuhan. Ia harus bisa tetap melakukan pekerjaan profesionalnya," kata dia.
Zainal mengatakan, pembekalan fisik dan mental dokter saat bertugas di daerah terutama pelosok juga tak kalah penting.
Hal lainnya, ialah soal insentif. Menurut dia, perlu ada pembedaan insentif atau honor dokter yang bekerja di daerah terutama pelosok dengan dokter yang bertugas di perkotaan.
"Kalau dia (dokter) bekerja di tempat yang sulit, harus ada insentif tambahan, yang berbeda dengan mereka yang bekerja di perkotaan. Ini bisa mendorong dokter agar mau bekerja di daerah," tutur Zainal.
Data dari IDI memperlihatkan, saat ini terdapat sekitar 127.926 orang dokter. Dari jumlah ini, sekitar 111.517 orang merupakan dokter umum, sementara sisanya, 16.409 orang telah mengambil spesialisasi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015