Temanggung (ANTARA News) - Sekitar 9.000 kilometer dari 48.000 km jalan nasional yang mulanya merupakan jalan provinsi membutuhkan perbaikan karena kondisinya belum layak.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Hediyanto W. Husaini di Temanggung, Jumat, mengatakan, jalan nasional yang memerlukan penanganan tersebut mulanya merupakan jalan provinsi yang kemudian dialihkan statusnya menjadi jalan nasional.
"Jalan nasional yang dulu kami kelola kondisinya masih sangat baik, kondisi jalan provinsi yang dialihkan menjadi jalan nasional kondisinya masih lemah sehingga perlu penanganan," katanya.
Ia menyebutkan, sebelumnya jalan nasional di seluruh Indonesia sekitar 38.000 kilometer, kemudian tahun 2015 bertambah menjadi 48.000 kilometer.
Menyinggung persiapan menghadapi musim hujan, dia mengatakan sebagian jalan pantura, terutama di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah dibeton.
"Sebagian sudah dibeton, hal itu sebagai langkah antisipasi daerah yang jalannya mudah mengelupas ketika musim hujan tiba. Di Jawa Tengah sebagian jalan sudah dibeton, mudah-mudahan ini bisa mengurangi dampak dari musim hujan," katanya.
Setelah disurvei, katanya, diketahui beberapa titik lemah atau kurang layak sehingga perlu diperkuat, khususnya di jalur pantura.
Menurut dia, jalan di Jawa Tengah yang rusak cukup parah antara lain, di Pekalongan, Brebes, dan sebagian Batang. Tetapi tidak lama lagi, di tiga daerah itu dibangun jalan tol.
Ia menuturkan, seluruh jalan tol mulai dari Jawa Barat hingga Semarang, Jawa Tengah diperkirakan selesai pada 2018, namun pihaknya yakin di tahun 2017 sebagian besar sudah mulai tergarap dengan baik.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015