Jakarta (ANTARA News) - Tunggal pertama Elbert Sie memastikan langkah tim Indonesia ke babak kedua Piala Davis Grup II Zona Asia Oceania setelah menyumbang angka ketiga untuk Indonesia sehingga menang tipis 3-2 atas Hong Kong, Minggu. Menurut laporan Wakil Sekjen PB Pelti, Ferry Raturandang dari Hong Kong, Elbert membukukan kemenangan 4-6, 6-0, 6-3, 6-3 atas Henry So yang menggantikan tunggal pertama tuan rumah Yu Hiu Tung pada partai keempat pertandingan babak pertama Piala Davis yang digelar di lapangan tenis Victoria Park, Causeway Bay, Hong Kong. Pada partai kelima yang sudah tidak lagi menentukan, petenis junior Indonesia, Christopher Rungkat (17) harus menyerah 6-7 (4/7), 2-6 dari Michael Lai. Kemenangan 3-2 tersebut menyamai prestasi Indonesia pada 1994 di pertandingan Grup I Zona Asia/Oceania yang juga digelar di Hong Kong. Indonesia kemudian akan menghadapi tim Kuwait yang telah terlebih dulu memastikan langkahnya ke babak kedua setelah membukukan keunggulan 3-0 atas Iran pada hari kedua. Pertemuan tersebut akan menjadi pertemua pertama kedua negara di ajang Piala Davis. Kuwait memiliki satu petenis kuat, yaitu Mohammed Al Ghareeb yang berada di peringkat 371 dunia. Negara teluk tersebut juga merupakan salah satu unggulan di Grup II Zona Asia/Oceania dan kini berada di peringkat 60 dunia. Obat kegagalan Kemenangan Elbert (19) pada partai keempat tersebut merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan kekecewaan petenis asal Bandung itu atas kegagalannya pada hari pertama. "Terima kasih untuk semuanya terutama masyarakat Indonesia di Hongkong yang sudah mendukung saya. Kegagalan saya sebelumnya sudah terobati hari ini," ujar Elbert. Pada pertandingan partai kedua, Jumat, Elbert menyerah dari tunggal kedua HongkKong Wayne Wong karena mengalami kram perut dan kaki. Namun, pada pertandingan hari ketiga yang juga banyak ditonton oleh TKI di Hongkong, Elbert berhasil mengatasi ketegangan pada set pertama untuk bangkit dan memenangi tiga set berikutnya. Meski dapat menyamakan kedudukan menjadi 4-4 setelah tertinggal 1-4 pada set pertama, Elbert kembali banyak melakukan kesalahan sehingga So dapat memenangi set pembuka. Pada set kedua, Elbert yang kini berada di peringkat 867 dunia tampil cemerlang dan tidak kehilangan satu game pun melawan So yang berada di peringkat 1209 dunia. Kedua petenis yang bertipe baseliner itu pun sering terlibat reli-reli panjang pada set ketiga dan keempat, namun Elbert berhasil memastikan kemenangan setelah So gagal mengembalikan pukulan Elbert. Dengan kemenangan tersebut, Indonesia membukukan rekor 4-0 dalam pertemuannya dengan Hong Kong. Indonesia membukukan kemenangan pertama pada 1973 di Jakarta. Saat itu, tim Merah Putih diperkuat Gondowijoyo, Atet Wijono, Yustedjo Tarik dan Samudra Sangitan tidak mengecewakan publik tuan rumah dengan memetik kemenangan telak 5-0 . Indonesia kembali bertemu HongkKong pada 1994 pada pertandingan Grup I Zona Asia/Oceania, namun kali ini pertandingan digelar di Hong Kong. Benny Wijaya --sekarang menjadi pelatih kepala Yunior Hongkong-- Suwandi dan Bonit Wiryawan memetik kemenangan tipis 3-2. Pertemuan ketiga terjadi pada 2006 di Surabaya dan Indonesia yang diperkuat Prima, Suwandi, Febi dan Bonit kembali menyapu bersih kemenangan 5-0 atas Hong Kong.(*)
Copyright © ANTARA 2007