Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang sport antarbank Jakarta pada Jumat ditutup melemah 77 poin ke 13.674 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya berada pada 13.597 per dolar AS.
"Mata uang rupiah bergerak melemah terhadap dolar AS menyusul belum adanya kepastian kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, pelaku pasar cenderung mengambil posisi aman dengan mengakumulasi aset safe haven salah satunya dolar AS," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar asing di dalam negeri yang juga masih cenderung melakukan aksi lepas terhadap aset-aset portofolio seperti saham menambah sentimen negatif bagi mata uang rupiah.
"Diharapkan, aliran dana asing itu kembali masuk ke dalam negeri seiring dengan harapan perbaikan ekonomi Indonesia yang masih kuat ke depannya menyusul telah dikeluarkannya berbagai kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintah sehingga pada akhirnya menopang mata uang rupiah," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa minimnya informasi tambahan mengenai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (the Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya, membuat ketidakpastian di pasar.
"Situasi itu tidak disukai para pelaku pasar sehingga memicu pelaku pasar keluar dari aset mata uang berisiko dan beralih ke dolar AS karena dinilai lebih aman," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, harga komoditas yang masih mengalami pelemahan menambah sentimen negatif di pasar uang negara berkembang, termasuk di Indonesia.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Jumat (13/11) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.633 dibandingkan hari sebelumnya (12/11) Rp13.575 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015