Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi dibuka turun 20,21 poin atau 0,45 persen dari posisi terakhir kemarin menjadi 4.442,01.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,13 poin (0,81 persen) menjadi 753,19.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (the Federal Reserve) Janet Yellen mengenai peluang kenaikan suku bunga pada Desember menjadi salah satu sentimen negatif bagi bursa saham global, termasuk IHSG BEI.
"Ekonomi Amerika Serikat telah memberikan performa baik, kemungkinan the Fed akan mengambil langkah kenaikan suku bunga acuan secara bertahap. Mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Desember," katanya.
Ia menambahkan harga komoditas yang rendah juga ikut memicu pelemahan bursa saham.
Di tengah minimnya sentimen positif, Nico mengatakan, faktor-faktor negatif ekternal itu membuka peluang koreksi IHSG akhir pekan ini.
Kendati demikian, menurut dia, sentimen positif dari Tiongkok setelah negara itu mengeluarkan kebijakan untuk mendorong investasi infrastruktur dan memangkas suku bunga diharapkan dapat mengurangi potensi tekanan di pasar.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan secara teknikal sinyal negatif muncul jika IHSG gagal ditutup antara level batas atas 4.463 poin dan batas bawah 4.457 poin.
"Kalau level batas bawah gagal bertahan, berarti IHSG memang masih berada dalam tren turun," katanya.
Sementara di tingkat regional, indeks Hang Seng turun 393,91 poin (1,72 persen) menjadi 22.495,01; indeks Nikkei turun 159,26 poin (0,81 persen) ke level 19.538,51; dan Straits Times melemah 21,25 poin (0,73 persen) ke posisi 2.937,41.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015