"Saya bersyukur dulu tidak pernah dimarahi Pak Teguh Karya, tapi saya tahu ada juga aktor dan aktris yang pernah dimarahi Beliau kalau terlalu banyak ngaca di set. Pasti Pak Teguh marah dan berteriak 'lo mau jadi bintang film apa aktor?! Jangan ngaca mulu!', kenang Cristhine sesaat sebelum menghadiri Festival Film Indonesia di Jakarta pada Kamis malam.
Selain melarang pemainnya terlalu banyak bersolek, Teguh Karya juga menginginkan para aktor dan aktris untuk bersiap sebelum terjun ke lokasi syuting.
"Beliau juga paling tidak suka kalau ada aktornya yang ke set bawa skrip, artinya itu menunjukkan pemainnya tidak siap, dia berpikir itu seharusnya menjadi pekerjaan rumah si aktor itu. Nah inilah, saya bersyukur ditemukan almarhum sehingga Beliau memberikan dasar yang kuat pada saya," katanya.
Christine Hakim bersama 16 aktor dan aktris yang pernah disutradarai Teguh Karya hadir dalam malam pembacaan nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2015 yang digelar di La Moda Cafe, Plaza Indonesia, Jakarta pada Kamis malam.
Lebih dari 200 film tercatat menjadi peserta FFI tahun ini, di antaranya adalah 17 film animasi, 10 film dokumenter panjang, 53 film dokumenter pendek, 113 film pendek, 17 film televisi dan 58 film bioskop yang akan diseleksi.
Tahun ini FFI mengangkat tema teater dan film dengan ikon sutradara Teguh Karya. Malam pembacaan nominasi dihadiri juga oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
Berbeda dengan FFI tahun-tahun sebelumnya, tahun ini ada tradisi baru yang diterapkan, yakni adanya FFI Lifetime Membership yang berisi para nominee FFI 2014. Mereka mendapat hal eksklusif seumur hidup untuk menjadi juri yang ikut menentukan pemilihan nominasi pada tahap kedua.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015