"Kita memang mengambil kebijakan untuk memulangkan siswa lebih cepat, karena ruang kelas terendam, tidak bisa digunakan untuk belajar," kata Kepala SMP Negeri 27 Padang Zulhasmi di Padang, Kamis.
Menurutnya, untuk memulangkan siswa lebih awal, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
"Kita jelaskan kondisi sekolah pada Kepala Dinas Pendidikan Habibul Fuadi dan diizinkan untuk memulangkan pelajar lebih cepat hari ini," ujarnya.
Menurut Zulhasmi, awalnya pelajar sudah datang ke sekolah sekitar pukul 07.15 WIB seperti hari biasa. Namun tidak bisa belajar.
"Akhirnya, pelajar dan guru sama-sama membantu membersihkan sisa banjir yang masih mengotori ruang kelas hingga pukul 09.30 WIB, kemudian diizinkan pulang," katanya.
Ia mengatakan, hujan lebat pada Rabu(1/11) siang hingga malam mengakibatkan air masuk ruang kelas dengan ketinggian setengah meter hingga satu setengah meter.
"Setelah ketinggian air menyusut, material lumpur yang terbawa air tertinggal di ruang kelas," katanya.
Menurut Zulhasmi, lokasi sekolah rendah memang relatif rendah sehingga saat air naik, ruang kelas menjadi tergenang.
Selain itu, menurutnya, selokan di sekitar sekolah tidak sanggup untuk menampung aliran air hingga meluap.
Sebelumnya, hujan lebat yang terjadi di Kota Padang Rabu(11/11) siang hingga malam menyebabkan banjir dan longsor serta merendam puluhan rumah.
"Puluhan rumah warga di sejumlah titik terendam banjir, bahkan di Karang Putih, kecamatan Lubuk Kilangan satu rumah yang berada di kawasan Batu Gadang dikabarkan ikut hanyut dilanda banjir," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedarutatan BPBD Sumbar, Pagar Negara.
Ia menginformasikan, pada ruas jalan Solok-Padang di kawasan Lubuk Paraku juga terjadi longsor di sejumlah titik.
"BPBD, Basarnas, Kelompok Siaga Bencana, Pol PP, Dinas PU dengan dibantu pihak lain telah turun ke lokasi sejak tadi malam. Sekarang, banjir sudah surut dan beberapa titik longsor juga telah dibersihkan," katanya.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015