Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meresmikan kampanye pasar modal dengan tema "Yuk Nabung Saham" yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Secara umum, segala upaya yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Itu bisa diukur dari laju pertumbuhan ekonomi, jumlah pekerja, dan pendapatan masyarakat. Dari semua itu, hanya satu cara yang dapat dilakukan yakni dengan investasi, karena investasi dapat meningkatkan nilai tambah, produktivitas, dan lapangan pekerjaan," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutan peresmian kampanye pasar modal dengan tema "Yuk Nabung Saham" di gedung Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Kamis.
Menurut Wapres, untuk mendukung kampanye pasar modal ini, maka dibutuhkan pemahaman yang baik di masyarakat, dan juga dibutuhkan kebijakan yang seimbang dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.
"Masyarakat ingin comfortable dengan pendapatan yang tinggi. Selama suku bunga bank tinggi maka investasi saham menjadi kurang menarik, maka itu dibutuhkan kebijakan yang seimbang dari OJK dan Bank Indonesia," ujar Wapres.
Wapres menambahkan bahwa pasar modal bukan hanya mengumpulkan dana dari masyarakat, namun juga menciptakan kepemilikan bersama dan keadilan di masyarakat, dengan demikian pemahaman masyarakat mengenai pasar modal harus terus ditingkatkan.
"Kepemilikan saham investor asing sebesar 65 persen, artinya perusahaan Indonesia sebagian besar dimiliki asing, itu sah-sah saja, tetapi niat pemerataan kepada seluruh masyarakat tentu tidak tercapai, itu menjadi masalah," kata Wapres.
Dalam kesempatan sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengharapkan bahwa melalui kampanye pasar modal "Yuk Nabung Saham" dapat meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pasar modal sehingga akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui kampanye itu, juga dapat meningkatkan inklusi di pasar modal sehingga peran pasar modal membangun ekonomi bangsa dapat ditingkatkan," katanya.
Ia mengatakan bahwa "Yuk Nabung Saham" ini mengajak masyarakat sebagai calon investor untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menambahkan bahwa pasar modal merupakan alternatif penting untuk pendanaan jangka panjang, mengingat pendanaan melalui perbankan cenderung sudah terbatas.
"Pemerintah gencar menggenjot infrastruktur, maka itu kami akan terus mendorong pasar modal sebagai sumber utama untuk pembanguan infrastruktur," katanya.
Untuk mewujudkan pasar modal sebagai tulang pungung pembangunan ekonomi, Mulliaman D Hadad mengatakan bahwa otoritas juga berkomitmen untuk mendorong pendanaan pasar modal yang ramah bagi pengusaha kelas menengah agar bisa memandaatkan alternatif pendanaan.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015