"Menjelang sore jalur selatan tepatnya di Kampung Malati, Desa Malati, Kecamatan Naringgul, sudah dapat dilalui kendaraan berbagai jenis. Sebelumnya jalur ini terisolir akibat ambruknya tebing yang berada di pinggir, sehingga menutup landasan jalan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur Asep Suparman, saat dihubungi di Cianjur, Rabu.
Dia menuturkan, hingga menjelang malam, alat berat masih beroperasi membersihkan sisa-sisa material tanah yang menutupi landasan jalan, meskipun telah dapat dilalui namun kondisinya masih licin karena terutup lumpur.
Alat berat yang diturunkan Binamarga Provinsi Jabar, dibantu alat berat dari Binamarga Cianjur, akan disiagakan selama sepekan di wilayah selatan, sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan.
"Alat berat akan disiagakan termasuk milik Binamarga Cianjur, karena ditakutkan longsor susulan bisa kapan saja terjadi, sehingga dapat dilakukan penanganan," katanya.
Dia menjelaskan, saat ini jalur menuju Bandung atau sebaliknya menuju Cianjur selatan, dapat dilalui secara normal, namun pihaknya mengimbau penguna jalan tetap waspada dan segera melaporkan ke dinas terkait atau kantor kecamatan terdekat, jika melihat tanda-tanda akan terjadinya longsor.
Seperti diberitakan jalur selatan Cianjur menuju Kabupaten Bandung terputus akibat ambruknya tebing sumul setinggi 15 meter akibat hujan deras yang turun hingga beberapa jam di kawasan itu, sehingga menyebabkan tebing di pinggir jalan ambruk menutup landasan jalan utama yang menghubungkan wilayah selatan Cianjur dengan Kabupaten Bandung.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015