ni menyangkut pendidikan karena di banyak sekolah kita tidak diwajibkan banyak baca buku,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan mempertimbangkan pemberian subsidi untuk buku sehingga budaya membaca dan menulis buku semakin meningkat.

"Nanti saya akan juga pertimbangkan sisi pemerintah bagaimana subsidi itu sehingga orang mempunyai minat bukan hanya membaca tapi juga menulis," kata Wapres saat peluncuran buku di Gramedia Matraman, Jakarta, Rabu.

Apalagi dikatakan, perbukuan di Indonesia yang masih minim dibandingkan jumlah penduduknya yang 250 juta, katanya.

Menurut Wapres, ada dua hal yang menyebabkan minimnya minat perbukuan karena minat baca yang masih rendah dan masih mahalnya biaya penulisan buku.

"Ini menyangkut pendidikan karena di banyak sekolah kita tidak diwajibkan banyak baca buku," katanya.

Terkait ongkos produksi buku yang masih mahal, Wapres merasakan karena sudah cukup banyak buku yang ditulis tentang dirinya di berbagai bidang baik tentang pengalaman, perdamaian maupun pemerintahan.

"Mungkin ada 27 buku tentang saya tapi dari semua itu tidak ada pemasukannya yang ada ongkosnya," ujar JK yang disambut tawa oleh undangan.

Karena untuk menulis buku itu dibutuhkan uang yang besar, menurut dia, tentu akan sulit jika tidak mempunyai uang, sehingga tidak terlalu menarik minat orang untuk menulis buku.

"Mungkin karena minat baca yang kurang dan harga yang harus rendah. Jadi kita pahami itu kalau mahal tidak terbeli, kalau murah terpaksa subsidi," katanya.

Bahkan toko buku di Indonesia juga masih kurang sehingga bisa dikatakan buku menjadi barang spesial.

"Memang banyak tantangan, bagaimanapun membaca buku menjadi kewajiban. Sebenarnya dimulai dari kesukaan," tambah dia.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015