Sehingga tidak ada biaya transportasi, tidak ada biaya distribusi. Semuanya ada di kawasan terintegrasi,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meyakini kawasan industri terpadu masa depan, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang memiliki luas lahan 2.900 hektare akan mampu mendongkrak daya saing nasional.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meninjau kawasan Kawasan Industri Terpadu dan Deep Sea Port ini bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Gresik, Rabu sore, berdasarkan keterangan Tim Komunikasi Presiden menyatakan dengan model kawasan terpadu seperti ini, produk di Indonesia akan memiliki daya saing yang tinggi karena pabrik dan pelabuhan berada di dalam satu lokasi.
"Sehingga tidak ada biaya transportasi, tidak ada biaya distribusi. Semuanya ada di kawasan terintegrasi," ujar Presiden.
Kawasan Industri Terpadu masa depan adalah kawasan yang terintegrasi dengan fasilitas infrastruktur lainnya, seperti pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, fasilitas air bersih, dan terbentang di lahan sekurangnya 2.000 hektare.
Maka Kawasan Industri Terpadu masa depan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) atau Kawasan Industri Terpadu dan Deep Sea Port di Kabupaten Gresik yang memiliki luas lahan 2.900 hektare bisa menjadi contoh.
"Kalau kita ingin berbicara jangka 50, 100 tahun yang akan datang," kata Presiden Joko Widodo di Dermaga JIIPE.
Ia mengatakan pembangunan kawasan terintegrasi seperti ini akan dibangun di semua titik yang ada di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
"Bisa dikerjakan oleh BUMN, bisa dikerjakan kerja sama antara swasta dengan BUMN, bisa dikerjakan swasta sendiri," ujar Presiden.
Presiden memuji pembangunan JIIPE, yang pengerjaan reklamasinya sangat cepat.
"Reklamasi 80 hektare dikerjakan dalam waktu 4 bulan," ucap Presiden.
Sementara itu di kawasan daratnya, telah diselesaikan 350 hektare bahkan pengembang JIIPE ini sanggup mengerjakan kawasan darat seluas 1.000 hektaer dalam satu tahun.
Hal yang lebih bagus lagi, kata Presiden, adanya kerja sama PT Pelindo III dengan mitranya membentuk Joint Venture PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera.
"Sehingga sekarang menjadi industrial estate yang kita lihat," ucap Presiden.
Lebih jauh Presiden menjelaskan jika Indonesia ingin bersaing dengan negara-negara lain, produk-produk negara lain, hanya dengan cara seperti inilah mampu bersaing.
"Karena kalau jaraknya jauh, kita sudah terbebani ongkos angkutnya," ujar Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan ini, Kepala BKPM Franky Sibarani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Timur Sukarwo, dan Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto.
Peninjauan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Jawa Timur.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015