Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) hari Jumat menyesalkan penggalian (excavation) Masjid Al-Aqsa oleh Israel dan menyerukan agar Israel menghentikan penggalian tersebut."Indonesia menyerukan Israel agar menghentikan penggalian karena selain daerah itu adalah wilayah kepurbakalaan, penggalian itu juga dapat mengganggu proses dialog dan perdamaian di Timur Tengah," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda kepada wartawan di Gedung Departemen Luar Negeri (Deplu) Jakarta. Proses penggalian itu, lanjut Hassan, juga dapat meningkatkan ketegangan baru di wilayah Timur Tengah. Sementara itu, berita yang dilansir kantor berita Lebanese Broadcasting Corporation (LBC) yang bermarkas di Lebanon, 21 Desember 2006 lalu kembali mengejutkan dunia ketika lengkap dengan foto-foto dan rekaman kamera, kantor berita itu memberitakan tentang pembuatan terowongan di bawah masjid Al Aqsa yang terus dilakukan Israel. Lembaga AL-Aqsha untuk kemakmuran tampat suci Islam mengecam kebijakan pemerintah Israel yang kembali melakukan pembangunan di wilayah Masjid Al-Aqsa. Dalam surat pernyataanya, Senin (15/1) lembaga ini menyebutkan, penggalian Israel di tembok bagian Barat atau dikenal dengan dinding Al-Buraq sangat berbahaya. Langkah tersebut akan menghilangkan bangunan Arab dan Islam. Sejak beberapa pekan lalu disebutkan buldozer Israel terus melakukan pembongkaran terhadap rumah dan bangunan yang merupakan warisan budaya Islam sejak tahun 1967. Daerah itu merupakan bagian penting dari lembah Al-Mughrabah Al-Quds Lama yang mencakup 10 bangunan bersejarah. Mereka mengisyaratkan, tujuan Israel membangun wilayah tersebut dalam rangka menghilangkan status keislaman dan identitas Al-Quds dalam program yahudisasi wilayah Palestina. Sebelumnya mereka telah membangun museum Israel yang diberi nama, Pusat Peninggalan Tembok Ratapan di atas reruntuhan bangunan warga Arab. Penggalian terowongan itu sebenarnya bukan berita baru. Penggalian ini sudah dilakukan sejak tahu 1967 sebagai rangkaian langkah Israel untuk menghancurkan Masjid Al Aqsa.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007