Jakarta (ANTARA News) - CEO Mito, Hansen Lie, menjelaskan beberapa kunci suksesnya untuk tetap bertahan di pasar ponsel Indonesia yang semakin dipenuhi merek-merek luar negeri.
"Cuma ada dua, yaitu produk dan layanan purna jualnya mesti bagus, dan tentu jaringan distribusinya harus luas," katanya saat berbincang usai peluncuran produk di Jakarta, Rabu.
Hansen mengatakan bahwa beberapa merek lokal telah "berguguran" karena tidak memiliki layanan purna jual.
"Merek-merek lain itu kebanyakan hilang karena tidak adanya layanan tersebut jadi ponsel-ponselnya tidak bisa di-service (diperbaiki)," ujarnya.
Selain itu, katanya, inovasi melalui peluncuran produk baru juga menjadi salah satu cara untuk bersaing dengan merek lain seperti dari Tiongkok dan negara lainnya.
"Android itu kan yang paling baru dicari terus," bebernya.
Hansen sendiri mengaku tak gentar mengadapi persaingan dengan smartphone Tiongkok yang semakin menjamur di Tanah Air. Merek lokal disebutnya memiliki ciri khas tersendiri.
"Merek lokal memiliki spesifikasi yang sangat spesifik dan sesuai dengan permintaan pasar. Harganya juga lebih terjangkau," paparnya.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015