"Kita berharap pemerintah mengembangkan produk hilir timah seperti tin solder, tin chemical, dan produk hilir lainnya, karena stok bahan baku timah berlimpah," kata Dirut PT Timah Persero (Tbk), Sukrisno di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan selama ini produksi tambang timah banyak, namun realisasi produk hilir timah seperti tin solder hanya 120 ribu ton dan tin chemical 100 ribu ton.
"Kita terus berusaha agar produk hilir timah ini lebih dikembangkan, karena memiliki nilai jual yang tinggi dibanding timah batangan," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan Permendag Nomor 33 Tahun 2015 tentang tata niaga timah. Produk timah yang boleh diekspor hanya timah batangan, sementara produk hilir timah ini harus terlebih dahulu dikelola oleh perusahaan dalam negeri.
"Berdasarkan Permendag itu menyebutkan perusahaan tambang timah yang memiliki IUP tidak boleh mengelola tin solder, tin chemical, tetapi dikelola perusahaan lainnya yang memiliki izin usaha industri," ujarnya.
Selain memiliki nilai tambah, menurut dia, industri hilir produk timah akan meningkatkan investasi industri pengolahan timah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
"Kita siap membantu pemerintah dalam mengembangkan industri hilir produk timah, sehingga kita tidak hanya menjual timah batangan, tetapi juga produk tin chemical, tin solder dan produk hilir timah lainnya," ujarnya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015