Jakarta (ANTARA News) - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) sedang melakukan proses studi kelayakan menyusul rencana perseroan untuk membangun pabrik semen di Kabupaten Pidie, Aceh.
"Mitra partner kita sudah siap untuk membangun pabrik semen. Sekarang kita dalam proses penyelesaian studi kelayakannya. Diperkirakan pada tahun depan akan ground breaking jika proses segala sesuatunya lancar," ujar Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan bahwa nilai investasi untuk pembangunan pabrik di Aceh itu sekitar Rp3,5-Rp4 triliun, belum termasuk biaya infrastruktur. Pabrik semen yang akan dibangun itu memiliki kapasitas tiga juta ton.
Ia menambahkan bahwa rencananya perseroan akan membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan pengusaha setempat. Nantinya, Semen Indonesia Tbk akan menjadi pemegang saham mayoritas atau menguasai lebih dari 70 persen.
"Diperkirakan pabrik semen di Aceh itu akan rampung pada tahun 2019-2020 mendatang," ucapnya.
Suparni mengatakan bahwa pabrik itu nantinya akan menyasar konsumen Sumatera di bagian Timur dan Sumatera Utara. Dan membuka kemungkinan produk yang dihasilkan diekspor ke Myanmar, Malaysia, dan Singapura.
Suparni juga mengatakan bahwa perseroan akan menyasar pasar semen ke Bangladesh mengingat kebutuhan semen di negara itu mayoritas disumbang dari impor.
"Bangladesh hanya memiliki satu pabrik semen sehingga tidak mencukupi kebutuhan domestiknya, sekitar 85 persen kebutuhan semen di Bangladesh itu dari impor," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa langkah perseroan untuk menggenjot pasar ekspor itu menyusul akan bertambahnya kapasitas semen seiring dengan rampungnya dua pabrik semen Indarung VI di Sumatera Barat, dan Rembang, Jawa Tengah pada kuartal III tahun 2016 mendatang.
"Masing-masing pabrik baru itu memiliki kapasitas tiga juta ton," ucapnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015