Dalam keterangan pers, Rabu, Tripvisto menyatakan akan menggunakan pendanaan ini untuk mengembangkan produk, merekrut talenta, dan memperkuat pemasaran.
Didirikan pada Agustus 2014, Tripvisto berdedikasi untuk menyediakan paket tur tujuan lokal dan internasional yang populer dengan harga kompetitif kepada pelancong di Indonesia.
Sebagai marketplace tur, Tripvisto bekerja sama langsung dengan operator tur dan agen perjalanan global dan lokal untuk menyediakan paket aktivitas untuk masyarakat menengah Indonesia.
Perusahaan beraspirasi untuk memberikan pengalaman pengguna serta harga terbaik untuk turis, sembari menjunjung transparansi pasar.
Tripvisto dibangun oleh Sumartok (CEO), pelancong yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang telekomunikasi dan media digital dan Aditya Saputra (CTO), pengusaha di bidang pengembangan piranti lunak.
"Dengan ronde pendanaan ini, kami ingin memberikan pengalaman travel yang lebih menarik kepada traveler Indonesia, baik itu untuk perjalanan akhir minggu ke destinasi populer dalam negeri maupun tur luar negeri yang lebih intensif - dengan menghilangkan kerumitan yang dijumpai traveler saat merencanakan wisata," jelas Sumartok.
Hingga November 2015, Tripvisto menawarkan paket ke lebih dari 50 negara dan 157 kota tujuan di seluruh dunia. Omzet bulanannya telah bertumbuh 10 kali lipat dalam setahun terakhir.
“Sebagai investor utama di Tuniu, salah satu penyedia paket tur terbesar di Tiongkok, kami menjumpai banyak kualitas positif yang sama pada Tripvisto untuk pasar Indonesia dan kami akan menerapkan sejumlah pengetahuan yang kami pelajari dari Tuniu untuk mengembangkan bisnis Tripvisto,” jelas Thomas G. Tsao, Managing Partner Gobi Partners.
Tripvisto mendapatkan investasi tahap awal dari East Ventures pada bulan Agustus 2014.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015