Palembang (ANTARA News) - Damin berjaya tahun 1990-an, meraih gelar juara nasional tinju profesional, bertarung di kejuaraan tinju Asia, ikut berebut gelar juara dunia, dan menempati peringkat empat dalam daftar petinju kelas menengah International Boxing Federation tahun 1994.
Namun sosok petinju yang pernah mengharumkan nama baik Sumatera Selatan di ring-ring tinju nasional dan regional itu kemudian nyaris terlupakan.
Kini, Damin (60) bersama istri dan empat anak lelakinya tinggal di rumah sederhana di bawah jembatan Keramasan di Palembang.
Sejak menanggalkan sarung tinju, pria kelahiran Palembang itu bekerja serabutan di sebuah pabrik yang berada tak jauh dari rumahnya, dan kadang melatih beberapa anak di sekitar rumahnya untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Pada Hari Pahlawan 10 November 2015, Dinas Sosial Sumatera Selatan memberikan bantuan sandang dan pangan kepada mantan petinju nasional itu sebagai ungkapan terima kasih atas jasanya mengharumkan nama bangsa.
"Saya masih tidak percaya tapi ini nyata dan sangat berterima kasih atas bantuan ini dan seolah-olah mimpi," katanya.
"Tidak terpikirkan bahwa hari ini saya seperti kembali ke masa kejayaaan dulu, diwawancarai wartawan seperti ini, dan saya bangga sekali telah diperhatikan," tambah dia.
Ia berharap selanjutnya bisa menyumbangkan tenaga dan membagi pengalamannya untuk mendukung pencapaian prestasi tinju dengan menjadi pelatih.
Pewarta: Muhammad Suparni dan Evan Ervani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015