Jakarta (ANTARA News) - PT Timah Tbk (TINS) membukukan kenaikan pendapatan hingga 13,27 persen pada kuartal III tahun 2015 kendati ada kelesuan pasar komoditas timah yang menyebabkan harga rata-rata timah hanya 16.516 dolar AS per ton.
"Kendati harganya jauh di bawah ekspektasi, PT Timah mencatatkan pendapatan sebesar Rp5,14 triliun atau naik 13,27 persen," kata Direktur Utama PT Timah Sukrisno di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Selasa.
Sukrisno melanjutkan dengan berhasilnya program efisiensi dan strategi yang tepat, perseroan dapat menekan harga pokok usaha sebesar 10,92 persen atau sekitar Rp5,13 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014.
"Dengan penekanan harga pokok usaha tersebut, kami berhasil memperoleh laba bersih Rp10,39 miliar," ujarnya.
Untuk produksi logam timah, Sukrisno mengatakan adanya peningkatan sebesar 12,20 persen menjadi 20.870 metrik ton (Mt) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 18.601 Mt.
"Demikian juga dengan penjualan logam timah yang meningkat sebesar 45,26 persen menjadi 22.754 Mt dibandingkan kuartal III pada tahun 2014 sebesar 15.664 Mt," tuturnya.
PT Timah memproyeksikan performa produksinya berada di kisaran 25.000-30.000 Mt dengan rincian produksi bijih 28.000 Mt, produksi logam 29.000 Mt dengan volume penjualan sebesar 30.000 Mt.
"Untuk rencana tahun 2016 berada di kisaran yang sama, namun produksi logam kami rencanakan akan meningkat 30.000 Mt," ujarnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015