Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana Rp9 triliun dari lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi pembiayaan dalam APBN, dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp13,6 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang ini memenuhi jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp9 triliun.
Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03160211 mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,34219 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 11 Februari 2016 ini mencapai Rp1,22 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 6,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,25 persen.
Untuk seri SPN12161111, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,22368 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 11 November 2016 ini mencapai Rp1,75 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi ini mencapai 7,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,0 persen.
Untuk seri FR0056, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,65374 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2026 ini mencapai Rp8,1 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,56 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9,05 persen.
Untuk seri FR0072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,06714 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp2,59 triliun.
Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 9,0 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 10,12 persen.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015