Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mengusung kesepakatan kerja sama perdagangan jasa dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation) di Manila, Filipina, 18-19 November 2015.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Thomas Lembong usai melaporkan persiapan KTT APEC kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa.
"Contoh agenda utama yang mereka usulkan dan sudah dikerjakan dari tahun lalu itu semacam kesepakatan di perdagangan jasa," kata Lembong.
Kerja sama di tingkat kawasan Asia Pasifik tersebut sudah mencapai kesepakatan di tingkat menteri melalui APEC Service Agreement.
"Seringkali kalau kita berbicara perdagangan itu selalu soal barang, padahal pelayanan perdagangan jasa itu besar dan bertumbuh sekali. Jadi itu prakarsa yang positif dan penting untuk Komunitas (APEC)," jelasnya.
Mendag mengatakan Pemerintah mulai melihat pasar perdagangan jasa mengingat perdagangan barang di tanah air sudah berkembang baik.
"Perdagangan barang kita sudah mulai kompetitif, bukan cuma komoditas tetapi juga perhiasan, kerajinan dan komponen otomotif sudah ada perkembangan yang menggembirakan," katanya.
Pemerintah Indonesia mengusung tiga isu utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation) yang akan diselenggarakan di Manila, Filipina pada 18-19 November mendatang.
Ketiga isu utama yang akan dibawa Delegasi Indonesia dalam rangkaian acara KTT tersebut adalah terkait komoditas yang mendukung pembangunan berkelanjutan seperti kelapa sawit, kerja sama infrastruktur dan kerja sama bidang maritim.
Wapres Jusuf Kalla bersama Mufidah Kalla dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Filipina pada 17 hingga 20 November dan menghadiri KTT APEC.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015