Kupang (ANTARA News) - Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Kol Inf Arief Rachman, menegaskan bahwa tidak ada penyusupan personel TNI ke wilayah Oecusse, daerah kantong (enclave) timor Timur (Timtim), pada Desember 2006. "Tidak ada penyusupan anggota kita ke wilayah Oeccuse, dan masalah ini sudah kita klarifikasi ke Kedubes Indonesia di Timtim. Pihak kedutaan kita sudah menyampaikan klarifikasi ini kepada Pemerintah Timtim," katanya di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat.Ia mengemukakan hal itu sehubungan dengan pemberitaan media Australia yang menyiarkan bahwa personel TNI pada Desmber 2006 melakukan penyusupan ke Oecusse. Ia pun menilai, media massa Australia terlalu berlebihan, karena mempublikasikan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.Arief Rachman menjelaskan, pada 22 Desember 2006 ada tujuh anggota TNI bersenjata lengkap memang memasuki wilayah Oecusse untuk melakukan koordinasi dengan petugas keamanan perbatasan dari Timtim, menyusul hilangnya ternak sapi milik seorang warga Timor bagian barat.Pada saat itu, tambahnya, petugas keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari Australia sempat melintas di wilayah tersebut, dan menegur para prajurit TNI yang sudah berada di wilayah Timtim ketika sedang melakukan koordinasi dengan petugas keamanan perbatasan dari Timtim soal kasus hilangnya ternak sapi itu."Pada saat itu, kita sudah menyampaikan permintaan maaf atas keteledoran tersebut, karena memasuki wilayah suatu negara dengan senjata lengkap. Tetapi, saya mau tegaskan di sini bahwa hal itu bukanlah suatu tindakan penyusupan," katanya. Ia mengatakan, petugas keamanan dari Timtim yang masuk ke wilayah Indonesia untuk melakukan koordinasi dengan TNI yang bertugas di perbatasan juga adalah sesuatu yang lumrah, dan demikian pula sebaliknya."Jangankan itu, helikopter PBB juga sering terbang di atas wilayah kita dan melakukan pendaratan di wilayah Indonesia. Tetapi, hal itu langsung diklarifikasi, dan bukan merupakan sebuah masalah," katanya menegaskan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007