Los Angeles (ANTARA News) - Pengadilan Los Angeles telah memerintahkan sebuah laman untuk menghentikan penayangan foto vulgar Paris Hilton dan info pribadi sosialita dan selebriti itu, seperti ditunjukkan surat keputusan pengadilan, Selasa. Hakim Distrik George King mengatakan bahwa para operator laman www.parisexposed.com diminta untuk menghentikan penayangan catatan medis, nomor keamanan sosial dan nomor rekening Paris, setelah ada tuntutan dari pewaris hotel Hilton tersebut. Laman tersebut mulai menayangkan informasi tersebut akhir bulan lalu, mengatakan bahwa info tersebut berasal dari sebuah penyimpanan yang isinya dijual melalui lelang karena Paris tidak dapat membayar suatu tagihan. Para hakim juga melarang laman tersebut menayangkan foto, video dan tulisan yang menggambarkan Hilton dalam kondisi sensual yang "tidak seharusnya ditunjukkan kepada masyarakat". Dalam laman tersebut, ditampilkan selebriti tersebut bermain-main telanjang di "bathtub" dan ada juga beberapa foto telanjang dada. King mengatakan bahwa meskipun Hilton (25) telah mencari ketenaran dengan sukarela selama karirnya, tapi dia menderita "resiko rusaknya reputasi yang tidak dapat diperbaiki" juga barang-barang tersebut tetap ditampilkan. "Nilai sosial dari material ini rendah, namun dampak dari gangguan terhadap kehidupan pribadi penggugat itu sangat tinggi," tulis King dalam keputusan sepanjang lima halaman. Dalam deklarasi yang ikut dalam gugatan hukumnya, Hilton mengatakan bahwa memorabilia yang berada dalam gugatan tersebut telah berada dalam sebuah penyimpanan, ketika ia dan saudaranya Nicky pindah rumah karena kemalingan. Ia mengatakan bahwa ia kaget barang-barang tersebut ditampilkan ke publik. "Saya segera sadar bahwa orang-orang mengeksploitasi barang-barang pribadi saya dan saudara perempuan saya untuk mendapatkan keuntungan komersil," kata Paris dalam deklarasinya. Gugatan hukum itu juga menampilkan bahwa barang-barang tersebut dibeli oleh tergugat Nabil dan Nabila Haniss sebesar 2.775 dolar AS dan dijual kepada pihak ketiga Bardia Persa seharga 10 juta dolar AS. Pengunjung laman tersebut harus membayar sekitar 40 dolar AS untuk melihat memorabilia itu. Paris yang dituduh media setempat "haus publisitas" tersebut telah bermasalah untuk mempertahankan kehidupan pribadinya beberapa kali. Sebuah video seks Paris dan mantan pacarnya bocor ke internet pada 2003 dan pada 2005 seorang hacker membobol daftar nama di ponselnya, demikian AFP>(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007