Denpasar (ANTARA News) - Indonesia dengan Norwegia melakukan kerjasama pelatihan tenaga dokter dan perawat untuk mendukung Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan akibat bencana di Indonesia. "Latihan keterampilan bagi tenaga dokter dan perawat mulai dilakukan pada sembilan regional yang mengarah penanganan berstandar internasional," kata Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Departemen Kesehatan Dr Rustam S. Pakaya di Denpasar, Jumat. Ia mengatakan, dipilihnya para instruktur dari Norwegia untuk memberikan pelatihan mengingat negara itu sangat bagus dalam menangani korban bencana. Tenaga dokter, para medis dan tenaga terampil lainnya yang mengendalikan kesembilan regional Pusat penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sebanyak 4.000 orang. "Pelatihan dilakukan secara bertahap hingga kini baru menjangkau 1.200 orang. Mereka dikontrak selama tiga tahun, jika dalam proses pelatihan mereka dinyatakan tidak lulus, maka kontrak kerjanya itu dibatalkan," ujar Rustam. Rustam menambahkan, keterlibatan instruktur Norwegia dalam proses pelatihan kegawatdaruratan di Indonesia diharapkan mampu mencetak tenaga terampil, baik dokter maupun para medis untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada korban bencana. Selain mampu memberikan pelayanan yang maksimal, petugas juga dituntut mampu berkoordinasi dalam bidang komunikasi dengan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) maupun Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Hal lain yang tidak kalah penting ketelatenan dalam menyimpan berbagai alat-alat medis setelah digunakan, mengingat keadaannya sangat peka terhadap iklim, ujar Rustam. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007