Lamongan (ANTARA News) - Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM memfokuskan penanaman investasi baik dari dalam negeri maupun asing pada sektor yang menyerap banyak tenaga kerja atau padat karya.
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea saat acara penerimaan tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 di PT Kebun Tebu Mas (KTM), Desa Lamong Rejo, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jatim, Senin mengatakan, saat ini, elastisitas tenaga kerja Indonesia makin menurun.
Pada 2004, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap 450 ribu tenaga kerja.
Namun, pada 2014, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi hanya mampu menciptakan 160 ribu tenaga kerja.
"Untuk itu, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah adalah menjadikan investasi padat karya sebagai fokus dan prioritas investasi," ujarnya.
Berdasarkan data BKPM, hingga triwulan III 2015, realisasi investasi mencapai Rp400 triliun atau naik 16,7 persen dari periode yang sama 2014 sebesar Rp342 triliun.
Realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 itu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang atau naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama 2014 sebesar 960.336 orang.
Tamba mencontohkan, investasi pabrik gula oleh KTM akan berkontribusi positif pada upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja sebesar dua juta per tahunnya.
KTM menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan setidaknya 3.000 petani tebu.
Bentuk kemitraan itu antara lain penyediaan bibit unggul dan bantuan teknis untuk mengenalkan teknologi terbaru dalam proses penanaman tebu.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers mengatakan, investasi KTM tersebut diharapkan memberikan kesejahteraan bagi petani tebu.
"Kami memberikan apresiasi kepada KTM sebagai investor gula yang berupaya untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan petani tebu," ujarnya.
Ia juga menambahkan, BKPM akan terus mendorong investasi yang berkontribusi positif secara langsung pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dari total rencana investasi 522 juta dolar AS, KTM telah merealisasikannya sebesar Rp2,5 triliun.
Pabrik gula berbasis tebu, yang menyerap tenaga kerja baru sebesar 1.200 orang, memiliki kapasitas produksi 12.000 ton "ton cane per day" (TCD) atau setara 200.000 ton gula.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015