Usai bertemu dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Italia Federica Guidi di Jakarta, Senin, Rizal mengatakan kerja sama di sektor perikanan akan melengkapi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Italia yang sudah mencakup bidang usaha makanan, permesinan dan fesyen.
"Kita ingin luaskan kerja sama ini di bidang maritim dan perikanan. Pemerintah kan sangat ingin mendorong tumbuhnya industri pengolahan ikan. Sedang dibicarakan, teknisnya business to business," katanya.
Ia mengatakan sebagai negara yang kaya sumber daya kelautan Indonesia memiliki potensi ikan melimpah dan pemerintah ingin mendorong tumbuhnya industri pengolahan hasil perikanan.
"Selama ini, ikan itu kebanyakan diambil mentah, dibawa ke luar negeri tidak ada nilai tambahnya, tidak ada lapangan pekerjaannya buat rakyat kita," katanya.
"Kita ingin dorong supaya berkembang industri pengolahan ikan supaya ada lapangan pekerjaan dan nilai tambahnya. Dan kemudian sisa-sisa ikan yang biasanya dibuang, itu bisa bikin tepung ikan," kata dia.
Ia menambahkan selama ini Indonesia masih mengimpor tepung ikan dari negara lain.
"Tidak masuk akal, negara maritim terbesar di dunia, negara dengan panjang pantai nomor dua di dunia seperti Indonesia, kok masih impor tepung ikan. Jadi kita mesti pikirkan industri pengolahan buat meningkatkan nilai tambah," demikian Rizal Ramli.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015