Acara pembukaan di Dubai, Minggu, juga dihadiri oleh wartawan Antara dan beberapa media massa lain dari Indonesia serta reporter dari berbagai negara lainnya.
Direktur Pengelola Dubai Airshow Michelle van Akelijan mengatakan, sebuah kehormatan bahwa penguasa Dubai dapat membuka secara resmi ajang penyelenggaraan dua tahunan itu.
"Dengan eksibitor yang datang dari 61 negara, kami mengharapkan melihat sesuatu hal yang menarik dan inovatif untuk dipertunjukkan pada tahun ini," kata Michelle van Akelijan.
Dia memaparkan bahwa sebanyak 1.100 eksibitor pada acara itu diperkirakan akan menerima sekitar 65.000 pengunjung dalam acara yang berlangsung selama 5 hari tersebut.
Setelah acara pembukaan, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengunjungi berbagai stan pameran di ajan tersebut, antara lain Stan Badan Luar Angkasa UEA.
Salah satu hal yang ditunjukkan oleh Badan Luar Angkasa UEA antara lain adalah inisiatif bertajuk "Hope Probe", penelitian ilmiah terkait planet Mars.
Sementara itu, kajian perusahaan jasa penerbangan global Gama Aviation mengungkapkan bahwa saat ini di Timur Tengah, ada 792 pesawat penerbangan komersial.
Dari jumlah tersebut, negara ynag memiliki armada terbesar adalah di Arab Saudi yaitu 188 pesawat.
Sebagaimana diberitakan, GMF AeroAsia, perusahaan perawatan pesawat yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia, merupakan satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang menjadi peserta eksibisi dalam acara kedirgantaraan global "Dubai Airshow 2015".
"GMF mewakili industri MRO (maintanance, repair, and overhaul) penerbangan nasional. Bila GMF berkembang, industri MRO nasional juga akan berkembang," kata CEO GMF AeroAsia Richard Budihadianto di Dubai, Sabtu (7/11) malam.
Dalam Dubai Airshow, GMF juga bakal melakukan penandatanganan kerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan asal Timur Tengah dan Afrika.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015