Jakarta (ANTARA News) - Laba bersih PT Bank Danamon Tbk (Bank Danamon) setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2006 yaitu Rp1,3 triliun atau 34 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun menurut Direktur Utama Bank Danamon, Sebastian Paredes, di Jakarta, Kamis, berdasarkan perhitungan yang dinormalisasi, Bank Danamon mencatat peningkatan laba bersih setelah pajak 16 persen dibandingkan tahun 2005. "Peningkatan ini didorong dari pertumbuhan kredit untuk danamon simpan pinjam, usaha mikro, komersial, dan pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor," katanya. Di kuartal ke empat tahun 2006, Bank Danamaon mencatat peningkatan laba bersih setelah pajak yang dinormalisasi sebesar 18 persen dibanding kuartal sebelumnya. Direktur dan Chief Financial Officer Bank Danamon, Vera Eve Lim mengatakan perhitungan yang dinormalisasai ini mengecualikan item-item di tahun 2005 yang tidak rutin. "Tahun 2005, Bank Danamon mencatat total laba tidak rutin, atau non recurring setelah pajak sebesar Rp808 miliar, antara alin dari keuntungan-keuntungan luar biasa seperti penerimaan kembali pinjaman yang telah dihapusbukukan, pengurangan biaya provisi dan pembalikan kelebihan cadangan," katanya. Pada 2006 lalu, pendapatan operasional bersih Bank Danamon yaitu Rp7 triliun atau 23 persen lebih tinggi dari tahun 2005 yang mencapai Rp5,7 triliun. "Ini didukung oleh meningkatnya Marjin Bunga Bersih ke 9,3 persen dari 8,9 persen di akhir 2005," katanya. Sementara itu untuk kredit selama tahun 2006 tumbuh sebesar 17 persen mencapai sekitar Rp43 triliun. Hal ini, katanya didukung oleh penyaluran kredit segmen "mass" market melalui Danamon Simpan Pinjam, UKM dan Komersial dan usaha pendanaan kendaraan bermotor Adira Finance. "Untuk tahun 2007 ini, pertumbuhan kredit ditargetkan mencapai 20 persen Kredit mass market Bank danamon mencapai Rp6,2 triliun atau naik 71 persen, kredit UKM tumbuh sebesar 11 persen, kredit korporasi mapun komersila tumbuh 18 persen. Untuk rasio pinjaman bermasalah (NPL), Bank Danamon berada di tingkat 3,3 persen lebih tinggi dibanding 2005 yang disebabkan kondisi usaha yang kurang menguntungkan bagi sejumlah sektor usaha dalam tiga kuartal petama tahun 2006. Namun NPL tetap berada di bawah rata-rata industri yaitu 8,09 persen per akhir November 2006. Rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga (LDR) berada di tingkat yang lebih baik yaitu 75,5 persen, sedangkan total aktiva Bank Danamon juga meningkat 21 persen mencapai Rp82 triliun dan rasio kecukupan modal berada 20,4 persen jauh diatas ketentuan yang berlaku.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007